Proposal 10 Lembar yang Mengantarkan Ketua KAGAMA Pertanian Miliki 23 Perusahaan

2629

Baca juga: Berdayakan Warga Terdampak Covid-19, KKN UGM Daring Kembangkan Agro-Edu-Wisata di Bantul

“Bersama anak buah dan adik saya, kami bertiga ke notaris dan biayanya Rp10 juta,” terang suami dari dr. Agnes Martaulina Dwi Saraswati Haloho, SpKJ.

Bagi Hari, modal uang memang penting, tetapi bukan segalanya.

Pria yang semasa kuliah aktif di Mapagama (Mahasiswa Pecinta Alam UGM) justru menilai bahwa networking dan pengetahuan sebagai kunci.

Hal itu dia dapatkan dari pengalaman 11 tahun sebagai karyawan perusahaan kecil.

Hari bersyukur karena berada di perusahaan kecil membuatnya memahami seluk beluk bisnis secara mendalam.

Baca juga: Berbagai Kerja Sama yang Harus Dikuatkan Lewat Hubungan Bilateral Indonesia-AS

“Jika punya cita-cita untuk berwirausaha, kalau bekerja tidak usah memilih perusahaan besar yang top markotop,” kata Hari, berpesan kepada mahasiswa.

“Biasanya di perusahaan besar pekerjaannya sudah ditentukan, artinya semua sudah tertata dengan baik.”

“Justru di perusahaan kecil, kita sering mendapatkan pengalaman dan tantangan yang lebih cepat dibanding bekerja di perusahaan besar,” sambung pemegang sabuk biru beladiri judo.

Bekerja setelah lulus kuliah bagi Hari adalah pilihan realistis untuk mahasiswa yang ingin berwirausaha, tetapi lahir dari kalangan non pebisnis.

Kepada mahasiswa, Hari juga berpesan untuk tidak mudah pindah pekerjaan tanpa alasan kuat.

Baca juga: Peringati HUT Ke-75 Kemerdekaan RI, Bupati Willem Wandik: Negara Sudah Hadir di Kabupaten Puncak