Bisnis Peternakannya Jatuh Tersungkur, Ketua KAGAMA Kediri Ini Bangkit Berkat Petuah Ibunda

1163

Baca juga: Kata Profesor Iin Handayani, Pertanyaan ‘Mau Jadi Apa’ Sudah Tak Cocok Lagi untuk Generasi Z

Dia juga aktif di Koperasi Mahasiswa (KOPMA). Seabrek aktivitas itu disadari Mustaqim sempat membuatnya keteteran.

“Pernah suatu saat karena harus membagi waktu antara kuliah, usaha, dan romantika percintaan sewaktu mahasiswa,” ucap Mustaqim.

“Alhasil bisnisnya jadi kalang kabut, demikian juga kuliahnya. Terakhir, yang dicinta juga kabur ha ha ha…,” terangnya, sambil bergurau.

Kejadian itu bak penyadar buat Mustaqim untuk kembali ke kampus dan menyelesaikan kewajibannya sebagai mahasiswa.

Dia akhirnya lulus meski cukup lama: 8 tahun tiga bulan.

Penandatanganan perjanjian dengan perusahaaan properti tertua di Amerika Serikat, Aaspac. Foto: Dok Pri
Penandatanganan perjanjian dengan perusahaaan properti tertua di Amerika Serikat, Aaspac. Foto: Dok Pri

Baca juga: Pasca Lulus, Alumnus UGM Akan Menghadapi Situasi yang Menarik dan Kompleks di Masa Pandemi

Babak baru kehidupan pun dimulai Mustaqim di titik ini. Dia memutuskan terjun ke dunia usaha peternakan sebagaimana cita-citanya dulu.

Bersama dengan teman-temannya, Mustaqim mengembangkan kemitraan peternakan komersil di Sidorejo, Kalasan, Jogja.

Peternakan tersebut cukup besar karena mampu menampung 15 ribu ayam.

“Kami mendapat bimbingan dan bantuan modal dari kakak alumni Fapet di Jakarta yang sudah berhasil,” ucap Mustaqim.

“Kakak alumni itu adalah Bapak Ahmad Dawami (Senior Vice President Japfa Comfeed) dan Bapak Dirwan Razak (Presiden Direktur PT Bina Aneka Lestari),” jelasnya.

Baca juga: Saran Nawa Murtiyanto bagi Para Pendaki Gunung di Masa Pandemi