Orang Indonesia Harus Berani Kuliah di Harvard

2541

Baca juga: Kata Dubes Kenssy, Indonesia Berkesan bagi Warga Ceko yang Pernah Berkunjung

Sedangkan pada tahun 1980-an, Siti bercerita mahasiswa dan dosen Harvard University masih didominasi oleh warga kulit putih.

Keberagaman warna kulit dari berbagai negara mulai berkembang pesat sekitar tahun 2016.

Mengutip data dari Harvard International Office, Siti mengungkapkan, saat ini ada lebih dari 10.000 populasi internasional yang merepresentasikan lebih dari 155 negara di dunia, bahkan 38 persen stafnya datang dari luar AS.

“Ini tentu jadi kesempatan emas bagi Indonesia, karena latar belakang kita dianggap unik. Perbedaan yang kita punya justru menjadi daya tarik bagi tempat-tempat seperti Harvard University,” jelas alumnus FK-KMK UGM angakatan 2009 itu.

Lebih detail Siti menjelaskan, sejak Harvard University berdiri hingga hari ini, alumnus Harvard University dari Indonesia ada 315 orang dan 33 mahasiswa yang aktif.

Baca juga: Andi Mallarangeng Ingat Suguhan Sirup Asem Saat KASIOGAMA Adakan Pertemuan

“Memang masih terbilang sedikit, tetapi sekarang semakin luas, karena dimudahkan dengan berbagai kesempatan beasiswa,” terangnya.

Diceritakan oleh Siti, banyak calon mahasiswa yang mendaftar ke Harvard University karena merasa pesimis.

Padahal portofolio dan persyaratan lainnya sudah siap. Menurutnya, penting bagi mahasiswa Indonesia untuk membangun kepercayaan diri yang kuat.

“Empat hal yang saya tekankan antara lain, orang Indonesia harus berani, mampu membangun narasi yang kuat, memaksimalkan kesempatan, serta imbangi semuanya dengan mentorship dan networking,” tuturnya. (Kn/-Th)

Baca juga: Peringati HUT Ke-75 Kemerdekaan RI, Bupati Willem Wandik: Negara Sudah Hadir di Kabupaten Puncak