19 Tahun Berkarier di Bidang Kehutanan, Korsa Rimbawan Selalu Jadi Kebanggaan Tri Wira Yuwati

4789
Tri Wira Yuwati membagi kisahnya saat pertama kali mengenal mata kuliah mikoriza di Fakultas Kehutanan UGM. Studi tentang perakaran tumbuhan tersebut kini ditekuninya dalam berkarier sebagai peneliti di Balai Penelitian dan Pengembangan Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Banjarbaru, Kalimantan Selatan. Foto: Dok Pri
Tri Wira Yuwati membagi kisahnya saat pertama kali mengenal mata kuliah mikoriza di Fakultas Kehutanan UGM. Studi tentang perakaran tumbuhan tersebut kini ditekuninya dalam berkarier sebagai peneliti di Balai Penelitian dan Pengembangan Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Banjarbaru, Kalimantan Selatan. Foto: Dok Pri

KAGAMA.CO, BULAKSUMUR – Mempelajari ilmu pengetahuan alam bagi Tri Wira Yuwati, S.Hut, M.Sc, tidak sepenuhnya mudah dipelajari.

Semasa duduk di bangku SMA, perempuan yang akrab disapa Ira ini merasa lebih menguasai bidang ilmu biologi saja dibandingkan bidang ilmu alam yang lain.

“Saat itu juga ada peristiwa kebakaran hutan yang cukup besar. Saya merasa prihatin karena banyak hewan kehilangan habitatnya karena peristiwa ini.”

“Sejak saat itu, saya termotivasi untuk ikut melestarikan hutan. Dengan bekal ilmu saya di bidang biologi dan cita-cita mulia ini, menempuh pendidikan tinggi di jurusan Kehutanan saya rasa merupakan jawaban yang tepat,” ujarnya saat dihubungi Kagama beberapa waktu lalu.

Ira yang sejak kecil tinggal di wilayah perkotaan banyak mendapatkan pengalaman baru mempelajari kehidupan alam yang serba hijau.

Baca juga: Faktor yang Membuat Adaptasi Kebiasaan Baru Sulit Diterapkan di Angkutan Perkotaan

Dia banyak mempelajari hutan jati di Jawa, hutan pantai hingga hutan pegunungan, dan hutan-hutan lain di luar Jawa.

Alumnus Fakultas Kehutanan UGM angkatan 1995 itu semasa mahasiswa mengaku sebagai aktivis laboraturium yang beberapa kali terlibat dalam proyek penelitian bersama dosennya.

Pengalaman ini membawa Ira berpetualang ke luar Jawa untuk pertama kalinya.

“Saya ada proyek penelitian bersama dosen di Kalimantan Timur, itu pertama kalinya saya ke luar Jawa, ya pokoknya amazing.”

“Kemudian saya kembali ke sana lagi untuk magang dan skripsi. Sejak saat itu saya makin jatuh cinta sama bidang kehutanan,” kenang perempuan kelahiran 1977 itu.

Baca juga: Lakukan Mitigasi Penanganan Covid-19, Fakultas Biologi UGM Sosialisasikan Ketahanan Pangan kepada Petani Desa Madurejo