Strategi Petrus Kasihiw Jadikan Teluk Bintuni Kabupaten Berzona Hijau di Indonesia

1376

Baca juga: Kegiatan Menggambar dan Mewarnai Online KAGAMA Bali Mengobati Kerinduan Anak akan Sekolah

Padahal, kabupaten pimpinan Ir. Petrus Kasihiw, M.T. ini tercatat memiliki 50 kasus pasien positif hingga awal Juni lalu.

Dengan demikian, penanganan pasien Covid-19 di Teluk Bintuni tergolong cepat.

Apalagi, seluruh pasien dinyatakan sembuh dan tidak ada yang meninggal dunia.

Saat dihubungi Kagama, Petrus Kasihiw membeberkan apa langkah yang dia lakukan bersama Pemkab Teluk Bintuni sehingga memperoleh status zona hijau.

“Kami merangkul semua komponen, bersatu menyatkan sikap bahwa Covid-19 adalah musuh bersama,” tutur Petrus.

Baca juga: Empat Tahun Dubes Wahid Bertugas di KBRI Moskow, Wisatawan Rusia ke Indonesia Meningkat Nyaris 100 Persen

“Kami juga melakukan identifikasi potensi penularan, pemeriksaan di setiap pintu masuk demi penanganan yang cepat dan tepat sasaran,” jelas alumnus Magister Pembangunan Kota dan Daerah UGM tersebut.

Tak berhenti di situ. Kata Petrus, pihaknya melakukan pengadaan peralatan rapid test dan PCR test sebagai sarana pengujian virus corona untuk warga Teluk Bintuni. Seluruh biaya pengujian digratiskan.

Apabila ada warga yang terkonfirmasi positif, sudah disiapkan pula sarana isolasi dan ruang inap pasien.

Di tengah upaya-upaya itu, sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat tidak luput untuk terus digalakkan.

Baca juga: Alumnus Farmasi UGM Ungkap Hal yang Perlu Diperhatikan Sebelum Mengkonsumsi Obat Herbal