Pandemi Menguji Nasionalisme, Ganjar Terapkan Kebijakan Berbasis Kekuatan Rakyat

483

Baca juga: Komika Alumnus UGM Ini Terus Berkarya di Masa Pandemi

Dia juga berharap APD yang dibuat ini dijual dengan harga terjangkau dan biaya produksi yang murah, mengingat kondisi ekonomi di semua sektor sedang mengalami kesulitan.

Kemudian di bidang sosial, Ketua Umum PP KAGAMA ini menerapkan jaring pengaman sosial.

“Dari sini kita sadar bahwa data penerima manfaat tumpuk-tumpuk. Hari ini kita diingatkan bahwa persoalan data di Indonesia belum beres.”

“Ayo kita coba panggil anak-anak bangsa dari perguruan tinggi, lembaga penelitian, perusahaan untuk bereskan big data kita.”

“Dunia kemarin berbicara soal 4.0, saat ini saat semuanya sedang bersiap ke arah tersebut. Pandemi tiba-tiba datang dan menuntut kita bergerak lebih cepat menuju 4.0,” ujar alumnus Fakultas Hukum UGM itu.

Baca juga: Masker Jadi Tantangan Dibyo Primus untuk Tetap Jenaka di Masa Pandemi

Ganjar mengatakan, semua orang langsung panik, penyebab utamanya karena hampir semua sektor menuntut adanya penguasaan teknologi dari masyarakat.

“Maka dari itu politik kuota tadi harus menjadi komponen baru di bidang pendidikan. Untuk sekarang, saya apresiasi betul para guru yang berinisiatif mendatangi murid yang tidak memiliki akses internet dan gadget untuk sekolah.”

“Komunitas-komunitas saya izinkan untuk membantu siswa sekolah. Ini salah satu bentuk jaring pengaman sosial kita,” tutur pria kelahiran Karanganyar, Jawa Tengah ini.

Demikian juga di sektor ekonomi, Ganjar juga mengeluarkan jaring pengaman ekonomi dengan anggaran Rp1,1 triliun yang akan digunakan untuk mengarahkan masyarakat mempersiapkan kerja.

Dalam hal ini, pihaknya akan menerapkan program-program pelatihan yang menunjang kompetensi masyarakat, agar dapat bekerja dan memperbaiki kehidupan perekonomian mereka.

Baca juga: Faktor Ini Bisa Sebabkan Pandemi Virus Corona di Indonesia Berakhir pada Februari 2021