Kisah Asisten Pelatih Sepak Bola PSS Sleman Alumnus UGM, Temukan Pentingnya Filsafat Dalam Sepak Bola

671

Baca juga: Perubahan Perilaku pada Budaya Tatanan Baru Memang Tidak Bisa Dilakukan dalam Semalam

Menurutnya, jika suatu tim sepak bola kalah dalam pertandingan, besar kemungkinan terdapat kesalahan dalam penyampaian filosofi pelatih ke pemainnya.

Untuk itu, perlu dipastikan seluruh pemain paham dengan filosofi tersebut sebelum bertanding.

“Memang tidak mudah menyampaikan filosofi permaianan ke tim, butuh proses yang menantang agar mereka semua paham.”

“Saya sebagai asisten pelatih ingin tim ini memiliki kemampuan secara individual, karena tantangan sepak bola di Indonesia adalah kemampuan individunya,” tutur Andhika.

Baca juga: Upaya KAGAMA Jabar dan KAGAMA Cirebon Dorong UMKM agar Lebih Tumbuh

Pelatihan bagi pemain PSS Sleman U-18 telah didesain sedemikian rupa, agar para pemain terbiasa berpikir secara filosofis.

Andhika menuturkan, filsafat selalu diutamakan dalam hal apapun. Semakin kuat pemain sepak bola dalam berfilsafat, maka semakin pandai mereka menghasilkan permainan yang baik.

“Filosofi sepak bola Indonesia sudah selayaknya dibuat, paling tidak filosofi ini memuat karakter atau ciri khas sepak bola Indonesia yang nantinya menjadi pengingat akan tujuan kita. Intinya, sepak bola Indonesia harus berkarakter,” pungkasnya. (Kn/-Th)

Baca juga: Atasi Kekurangan Tenaga Kesehatan dan Guru, Bupati Puncak Willem Wandik Jalin Kerja Sama dengan UGM dan Uncen