Kisah Asisten Pelatih Sepak Bola PSS Sleman Alumnus UGM, Temukan Pentingnya Filsafat Dalam Sepak Bola

668
Menurut alumnus Filsafat angkatan 2014 ini, semakin kuat pemain sepak bola dalam berfilsafat, maka semakin pandai mereka menghasilkan permainan yang baik. Foto: Ist
Menurut alumnus Filsafat angkatan 2014 ini, semakin kuat pemain sepak bola dalam berfilsafat, maka semakin pandai mereka menghasilkan permainan yang baik. Foto: Ist

KAGAMA.CO, BULAKSUMUR – Andhika Djalu selalu antusias dalam mempelajari segala hal yang berkaitan dengan sepak bola, termasuk bermain langsung di lapangan.

Antusiasmenya dalam membahas isu seputar sepak bola sudah tumbuh sejak Andhika masih kecil.

“Namun, karena suatu hal saya terpaksa vakum dari sepak bola cukup lama. Kemudian aktif kembali pada saat Saya berusia 16 tahun.”

“Saya tertarik lagi ketika tepatnya saat Piala Dunia 2002 di Jepang-Korea Selatan,” tutur pria kelahiran 1986 ini.

Demikian kata Andhika dalam acara sharing alumni bertajuk Philosoccer: Kala Filsafat Menyergap Sepakbola, yang digelar KAGAMA Filsafat, pada Sabtu (18/7/2020) secara daring.

Baca juga: Bupati Alumnus UGM Ini Fokus Tangani Karhutla di Tengan Pandemi Covid-19

Saat menyaksikan pertandingan Piala Dunia di televisinya, Andhika mulai bersemangat memajukan sepak bola Indonesia dan tertarik berkunjung ke Korea Selatan untuk belajar sepak bola.

Andhika memulai langkahnya dengan mempelajari Bahasa Korea di jurusan D3 Bahasa Korea UGM pada 2004, kemudian lanjut ekstensi di jurusan S1 Bahasa Korea UGM dan meraih gelar sarjananya pada 2009.

“Dari pengalaman kuliah ini saya lebih mengenal sepak bola Korea, bukan sepak bola Inggris atau negara manapun.”

“Supaya wawasan bertambah luas, saya ambil kuliah S2 di Fakultas Filsafat UGM tahun 2014 dan harapannya bermanfaat juga untuk dunia persepakbolaan,” ujarnya

Di dunia kerja, Andhika masih konsisten dengan cita-citanya menekuni dunia sepak bola.

Baca juga: Sekjen KAGAMA: Perubahan Kebiasaan Baru Butuh Paham Sosial-Budaya Masyarakat