KAGAMA.CO, BULAKSUMUR – Keselamatan bukan menjadi hal yang utama saat manusia baru mengenal penambangan minyak dan gas antara tahun 1800-1900 an.
Banyak sekali kecelakaan yang terjadi pada saat itu. Alhasil, otoritas mencoba untuk membuat regulasi.
Hal ini lantas diikuti oleh industri yang menerapkan standar-standar keselamatan dalam bekerja.
Demikian seperti dipaparkan oleh Drs. Ali Dikri, M.M, dalam webinar UGM Talks, Sinergi KAGAMA dan UGM: Membangun Budaya Tatanan Baru Melalui Pengelolaan Perilaku, Minggu (12/7/2020).
Paparan yang disampaikan oleh Ali berjudul Aplikasi Perubahan Perilaku dan Budaya dalam Industri Sebagai Pembelajaran.
Baca juga: Upaya KAGAMA Jabar dan KAGAMA Cirebon Dorong UMKM agar Lebih Tumbuh
Kecelakaan semakin hari kian menurun sejak industri membentuk manajemen sistem untuk menjamin keselamatan.
Namun, kata Ali, level zero accident belum tercapai. Sampai akhirnya masuklah mereka dalam era Human-Behavior Regime (Keselamatan Berbasis Perilaku).
Ali melihat aspek-aspek perilaku manusia mulai dimasukkan proses kerja ala industri.
Salah satu model dalam Keselamatan Berbasis Perilaku yakni model ABC: Anticedent (stimulus), Behavior (perilaku), Consequences (konsekuensi).
“Kaidah dalam model ABC adalah seseorang akan melakukan tindakan atau perilaku karena adanya konsekuensi yang bakal diterima,” ujar Ali.