KAGAMA.CO, BULAKSUMUR – Siapa di antara kita yang tidak merasa terganggu, bingung, stres, pada awal diterapkannya work from home (WFH)?
Sebagian besar tentu bingung karena urusan rumah tangga dan kerja harus diatasi dalam waktu yang bersamaan.
Begitu seperti dikatakan Drs. Eddi Sutanto, CCMP, praktisi change management.
Kepada audiens, Eddi lantas bertanya, berapa lama kebingungan dan kegalauan itu terjadi?
Bisa jadi hingga hari ini ada orang yang masih belum sreg dengan kebiasaan baru dalam WFH.
Baca juga: KAGAMA Jatim Perkuat Jejaring Alumni untuk Membantu Masyarakat
Dua pertanyaan tersebut menjadi pemantik Eddi saat menjelaskan materi Peran Manajemen Perubahan dalam Membangun Budaya Tatanan Baru.
Materi tersebut dia paparkan dalam seminar Sinergi UGM & KAGAMA: Membangun Budaya Tatanan Baru melalui Pengelolaan Perilaku, Minggu (12/7/2020).
“Bayangkan jika sebelum pelaksanaan WFH kita sudah dipersiapkan dan dibekali terlebih dahulu dengan informasi atau training,” kata
“Yakni tentang bagaimana time management, urusan rumah tangga dan kantor, serta bagaimana koordinasi secara online. Dengan begitu, WFH mungkin akan menjadi lebih mudah,” jelasnya.
Persiapan dalam menghadapi perubahan itulah yang dinamakan dengan change management.
Baca juga: Bupati Alumnus UGM Ini Fokus Tangani Karhutla di Tengan Pandemi Covid-19