KAGAMA.CO, BULAKSUMUR – Banyak keluarga di Indonesia menghadapi kesulitan ekonomi di masa pandemi.
Untuk itu, Perkumpulan Alumni Fakultas Psikologi UGM angkatan 1984 (Papsy84) berinisiatif menggalang donasi bantuan.
Penggalangan donasi disebut sebagai program jimpitan. Ketua Papsy84, Tri Yuli Adriana mengatakan, sebutan ‘Jimpitan’ mempunyai kesan tersendiri bagi para alumnus.
“Istilah ‘Jimpitan’ digunakan oleh para leluhur yang tujukan pada kegiatan menyisihkan sebagian harta kita untuk orang lain.”
“Sejimpit, dilambangkan dengan mengambil dengan ujung jari. Jimpitan menjadi budaya yang sangat baik untuk diteruskan dari satu generasi ke generasi lain di Indonesia,” ujarnya.
Baca juga: Jebolan FEB UGM Ini Bagikan Tips Sukses Berbisnis dengan Berdayakan Emak-Emak
Yuli memandang, para alumnus Papsy84 saat masih menempuh studi di Kampus Kerakyatan, masih melihat budaya ini langgeng di Jogja.
Mereka melihat masyarakat kerap meletakkan sejimpit beras dengan air di dalam kendi dan uang secukupnya di depan rumah-rumah orang yang membutuhkan bantuan.
“Bagi Papsy84, budaya ini memberikan makna yang mendalam tentang kepedulian terhadap sesama,” ujarnya.
Program Jimpitan kemudian dilaksanakan bersamaan dengan kegiatan webinar Pandemi Covid19 ciptakan Generasi tangguh Indonesia yang digelar oleh Papsy84, pada 28 Juni 2020 lalu.
Dalam kegiatan ini, Papsy84 bekerja sama dengan PP KAGAMA. Melalui Webinar ini, Papsy84 berharap dapat menguatkan semangat belajar anak yang saat ini harus melakukan belajar secara daring.
Baca juga: Ketahanan Pangan Bisa Dijaga dengan Diversivikasi Pangan Lokal
