Jebolan FEB UGM Ini Bagikan Tips Sukses Berbisnis dengan Berdayakan Emak-Emak

1136

Baca juga: Mahfud MD: Korupsi Adalah Kejahatan, Bukan Budaya!

Apa Syarat Berbisnis Makanan?

Selama 15 tahun berjualan lumpia, Aji mengaku hanya mendapat lima komplain.

Saat dikomplain terkait rasa lumpianya yang terlalu manis, dia menjawab bahwa manis adalah selera masing-masing.

Kemudian ketika dibilang ukuran lumpianya terlalu kecil, Aji mengatakan harga serupa dengan produknya.

Artinya, jika seseorang mau membayar lebih, ukuran lumpianya bisa diperbesar.

Selanjutnya kala konsumen mengeluh pengiriman lumpianya yang lama, Aji memberi jawaban bahwa hal itu merupakan wewenang pihak ekspedisi.

Baca juga: Alumnus Ilmu Tanah UGM Ungkap Cara Pengendalian Pupuk Nitrogen untuk Tanaman Perkebunan

Menurut Aji, bisnis makanan syaratnya ada dua. Pertama, produk harus enak.

“Mulut konsumen itu kejam positif dan kejam negatif. Kalau enak pasti mulutnya ke mana-mana. Begitupun kalau tidak enak,” tutur Aji.

Syarat kedua yang dituturkan Aji adalah produk harus diketahui konsumen.

“Para pakar bilang bahwa kita harus mengetahui konsumen, tapi teori saya berbeda. Pembeli harus tahu saya dan harus tahu produk saya.”

“Saya selalu bertanya kepada orang-orang ‘Tahu tidak saya berjualan lumpia? Tahu tidak pembeli itu bahwa lumpia saya itu enak?’,” sambungnya.

Aji memang sangat menjamin mutu lumpianya. Untuk menguji ketahanannya, dia sengaja mengirimkan lumpianya ke Banda Aceh dan Papua lalu memakannya sendiri.

Baca juga: Petani Hortikultura Alumnus Ilmu Tanah UGM: Petani Butuh Edukasi Ilmiah Seputar Efisiensi Pemanfaatan Pupuk