Potensi Industri Ekonomi Kreatif Indonesia di Era Normal Baru

469
Alumnus Fakultas Biologi UGM, Ario S Setiadi membabar potensi industri ekonomi kreatif di era normal baru. Foto: Ist
Alumnus Fakultas Biologi UGM, Ario S Setiadi membabar potensi industri ekonomi kreatif di era normal baru. Foto: Ist

KAGAMA.CO, BULAKSUMUR – Ario S Setiadi melihat adanya potensi ekonomi kreatif di era normal baru.

Alumnus Fakultas Biologi UGM itu membabarnya dalam webinar Strategi Industri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dalam Menghadapi Normal Baru yang digelar oleh Fakultas Biologi UGM, beberapa waktu lalu.

Ario yang juga komisaris PT Widatra Bhakti itu menyebut, di sektor ekonomi kreatif ada kontribusi terhadap angka Produk Domestik Bruto (PDB).

“Misalnya pada 2019, ekonomi kreatif bisa menyumbang 7,4 persen PDB nasional, ini tentu menarik,” imbuhnya.

Lebih lanjut, Ario menyebut adanya 15 subsektor ekonomi kreatif yang telah ditata dengan regulasi pemerintah.

Baca juga: Harapan Jay UKM Bola Voli Jadi Wadah Belajar dan Membangun Toleransi

Namun, hanya tiga sektor yang mampu muncul ke permukaan, yaitu restoran, fashion dan kriya.

Pada pandemi ini, kata Ario, industri restoran ternyata mampu berevolusi dengan sentuhan kreativitas.

Tempat makan yang mulanya menharuskan pengunjung untuk  datang dan menikmati hidangan, nyatanya mampu menyajikan makanan dalam bentuk lain, misalnya frozen food dan pesan antar.

“Itu menarik, bahkan dikatakan untuk eksekutif yang akan pensiun kerap kali memutuskan untuk membuka usaha kuliner, apakah itu restoran atau waralaba cepat saji.”

“Fashion juga menarik, salah satunya batik yang telah diakui oleh UNESCO pada 2009, motifnya mendominasi dan ini menunjukkan kreativitas kita semua.”

Baca juga: KAGAMA Manado Bagikan Masker dan Pelindung Wajah kepada Lansia