Upaya KAGAMA Balikpapan dan KAGAMA Care Menjaga Ketahanan Pangan di Masa Pandemi

335

Baca juga: Ari Dwipayana: New Normal Bukan Kembali Normal

Tatanan tersebut, salah satunya dalam hal pembatasan gerak distribusi pangan untuk memutus penyebaran Covid-19.

Didiek menilai peraturan ini berpengaruh pada ketersediaan pangan bagi wilayah lain.

“Selama ini, masyarakat perkotaan mengandalkan sumber pangan hasil bumi dan protein hewani dari desa, sehingga akses mereka terhadap pangan jelas terkendala,” jelasnya.

Untuk itu, lanjutnya, pihaknya mengupayakan program urban farming. Selain dapat menyediakan makanan yang sehat, program pertanian perkotaan ini juga menyediakan bahan pangan yang cukup dan mudah dijangkau.

“Urban farming merupakan metode bertani yang dirancang khusus untuk mengatasi keterbatasan lahan pertanian di kota,” imbuh Ical.

Baca juga: KAGAMA Salurkan Bantuan Sosial ke Seluruh Indonesia selama Pandemi

Ada pun jenis-janisnya antara lain bercocok tanam dengan polybag, pot atau memanfaatkan barang bekas sebagai emdia tanam.

Ada juga pertanian bertingkat dengan wall planter bag dan peralon, serta bisa juga dengan hidroponik dan aquaponik.

“Bila ada lahan kosong yang tidak berpenghuni atau belum dimanfaatkan secara maksimal, maka lahan ini bisa dimanfaatkan juga untuk urban farming,” ujar Ical.

“Dengan program urban farming, harapannnya masyarakat kota memiliki lumbung pangan sendiri selama pandemi Covid-19,” pungkas alumnus Fakultas Kehutanan UGM ini. (Kn/-Th)

Baca juga: Tiga Prediksi yang Mungkin Bisa Terjadi Setelah Pemerintah Terapkan Kebijakan New Normal