PapuanLivesMatter?

637

Baca juga: Alumnus UGM Punya Satu Solusi untuk Redam Konflik Antarsuku di Papua

Bukankah sering terjadi tindakan rasis terhadap warga Papua?

Itu lebih merupakan strategi gerakan aktivis politik Papua yang anti Indonesia.

Isu rasisme terhadap Papua seringkali sengaja dimanfaatkan untuk membangkitkan semangat anti NKRI.

Umpatan kata-kata tertentu yang dilontarkan oleh sekelompok sangat kecil orang Jawa terhadap mahasiswa Papua yang tidak mau bergaul dengan lingkungan misalnya, langsung disambar dan diviralkan seolah-olah semua orang Jawa anti Papua.

Padahal dalam kehidupan sosial, kita semua sangat toleran dan menghargai keberadaan saudara-saudara kita dari Papua yang hidup di Jawa.

Baca juga: 21 Bulan Gabriel Asem di UGM yang Berbuah Perubahan bagi Tambrauw, Papua Barat

Contoh konkretnya?

Di Jogja, bertahun-tahun kami hidup bersama dengan anak-anak remaja dari pedalaman Papua. Di antara kami terbangun kebersamaan dan saling pengertian.

Juga terjalin hubungan sangat baik antara kami di Jawa dengan masyarakat asli di sana, baik di Papua maupun Papua Barat.

Puluhan tahun kami saling bekerja sama dan saling mengunjungi.

Kami biasa tidur di rumah-rumah mereka, baik di daerah pantai maupun honai-honai di pegunungan.

Kami sama-sama mendambakan kemajuan dan kebaikan, juga persaudaraan dan kedamaian.

Dan sangat mungkin ada ribuan bahkan ratusan ribu atau bahkan jutaan orang yang mengalami seperti apa yang kami alami. Merasakan seperti apa yang kami rasakan.

Baca juga: Hasil Kajian Pakar UGM: Provinsi Papua Tengah Perlu Segera Diwujudkan