PapuanLivesMatter?

637
Samakah gerakan BlackLivesMatter dengan PapuanLivesMatter yang belakanga ini muncul di Indonesia? Berikut pandangan Ketua Gugus Tugas Papua (GTP) UGM, Bambang Purwoko. Foto: Dok Pri
Samakah gerakan BlackLivesMatter dengan PapuanLivesMatter yang belakanga ini muncul di Indonesia? Berikut pandangan Ketua Gugus Tugas Papua (GTP) UGM, Bambang Purwoko. Foto: Dok Pri

Oleh Bambang Purwoko*

 

BULAKSUMURDi Amerika sedang ramai-ramainya gerakan BlackLivesMatter, samakah dengan tagar PapuanLivesMatter yang belakangan ini muncul di Indonesia?

Beda. Jelas beda. Tagar PapuanLivesMatter tidak tepat diangkat untuk konteks sosial politik Indonesia.

Mengapa?

Karena kita di Indonesia sangat menghargai dan menghormati hak hidup setiap warga negara tanpa membeda-bedakan asal usul kesukuan dan warna kulitnya.

Aktivis politik Papua tidak pantas mendompleng apa yang terjadi di Amerika dengan mengangkat tagar PapuanLivesMatter.

Berbeda dengan orang kulit hitam di Amerika, masyarakat Papua di Indonesia justru mendapat perlakuan khusus: ada kebijakan afirmasi, proteksi, dan akselerasi. Lihat saja UU Otonomi Khusus Papua.

Baca juga: Kunjungi Asrama Mahasiswa Papua, Ganjar Berikan Bantuan Sembako

Tetapi ada semacam trauma akibat sejarah kekerasan yang dialami masyarakat Papua?

Trauma terbentuk karena negara pernah hadir di Papua dalam bentuk operasi militer. Ada trauma terhadap sepatu lars dan senjata tentara. Semua itu sudah berubah sejak 20 tahun lalu.

Sejak era reformasi dan khususnya mulai pemerintahan Jokowi, negara hadir untuk memenuhi kebutuhan dasar masyarakat Papua. Trauma masa lalu tersebut seharusnya berangsur hilang, digantikan dengan kegairahan untuk meraih kemajuan.

Apakah kerusuhan di Amerika bisa menjalar ke Indonesia?

Tidak. Saya sangat yakin itu tak akan terjadi di sini.

Amerika memiliki sejarah rasisme yang sangat panjang. Juga diskriminasi orang kulit putih terhadap warga kulit hitam.

Kita di Indonesia tidak memiliki sejarah seperti itu.

Masyarakat Indonesia sangat toleran, ada rasa persaudaraan yang kuat antara satu suku dengan suku yang lain.

Baca juga: Willem Wandik Sebut Otsus sebagai Instrumen untuk Tangani Pandemi Corona di Papua