Strategi Saptuari Sugiharto Mempertahankan Bisnis Kuliner di Masa Pandemi

3067

Baca juga: Suka Jeprat-jepret? Ayo Ikuti Kompetisi Foto KAGAMA 2020 dan Rebut Total Hadiah Rp25 Juta!

Selanjutnya produk ini dia promosikan di media sosial. Strategi tersebut membuahkan hasil, karena jumlah pemesan cukup banyak.

Dalam sehari Saptuari bisa menerima pesanan 20-30 box. Kini usaha tengkleng dengan konsep frozen food itu sudah bertahan selama satu bulan.

Saptuari menyebut stratagi ini dengan istilah pivot. Dalam olahraga basket, pivot merupakan gerakan memutar badan dengan tetap bertumpu pada satu kaki untuk memasukkan bola ke sasaran.

Artinya, para pelaku bisnis bisa melakukan perputaran tertentu dalam teknik bisnisnya, supaya bisa melancarkan penjualan di masa krisis.

“Caranya pun berbeda. Pelaku usaha lain seperti penjual susu, menjual susu dari rumah ke rumah. Begitu pula tukang sayur, menyebar nomor WA kepada orang-orang pelanggan sayur,” ungkapnya.

Baca juga: Ketua KAGAMA Batang Ini Pernah Jadi Saksi Patah Hati Teman KKN

Mendatangi langsung konsumen, kata Saptuari, merupakan salah satu model bisnis yang cocok diterapkan di masa pandemi.

Strategi berikutnya, dikenal dengan istilah pispot. Seperti yang kita tahu, pispot adalah ember kecil yang berfungsi untuk menampung air seni.

Namun, dalam situasi darurat, pispot di rumah bisa multifungsi. Entah menjadi tempat menyimpan barang bekas, tadah air hujan, atau yang lain.

“Artinya di situasi krisis ini para pelaku usaha sudah tidak jaga image lagi dan bergerak cepat. Mereka melakukan segala cara yang positif agar tetap mendapatkan uang,” jelasnya.

Menurutnya, menunggu bantuan dari pemerintah bukan satu-satunya jalan. Bagi Saptuari, saling mendukung sesama pelaku usaha menjadi cara yang dibutuhkan saat ini.

Baca juga: Bantuan APD dari KAGAMA Jadi Spirit bagi Penanganan Covid-19 di Kabupaten Muna