Gubernur DIY Tak Ingin Terburu-buru Terapkan New Normal, Begini Alasannya

210
Persiapan matang harus dilakukan oleh semua sektor, terutama pelaku bisnis dan pariwisata. Foto: Humas Pemda DIY
Persiapan matang harus dilakukan oleh semua sektor, terutama pelaku bisnis dan pariwisata. Foto: Humas Pemda DIY

KAGAMA.CO, YOGYAKARTA – Penularan Covid-19 di DIY cenderung landai. Pada 1 Juni 2020, bahkan ada enam kasus pasien yang sembuh.

Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengkubuwono, mengatakan, wilayah dengan penurunan kasus mencapai 50 persen merupakan salah satu syarat New Normal.

Sementera di DIY, penurunan kasus sudah mencapai 73 persen. Meskipun demikian, Sri Sultan tidak ingin terburu-buru menerapkan New Normal.

Menurutnya, persiapan untuk menerapkan New Normal bukan sesuatu yang mudah dan benar-benar harus disiapkan dengan matang.

“Persiapan matang harus dilakukan oleh semua sektor, terutama pelaku bisnis dan pariwisata.”

Baca juga: Peringati Hari Lahir Pancasila, Dubes Wahid Imbau WNI di Rusia Giatkan Gotong Royong Selama Pandemi

“Persiapan tersebut termasuk juga melakukan pencegahan atas risiko yang dihadapi dari penerapan New Normal tersebut,” ujar Sri Sultan.

Hal tersebut disampaikan dalam kegiatan pemberian arahan kepada Asosiasi Bisnis DIY untuk mempersiapkan new normal, pada Selasa (02/06/2020) di Ndalem Ageng, Kompleks Kepatihan, Yogyakarta.

Kecermatan dan sikap hati-hati menjadi kunci penting persiapan menghadapi New Normal.

Kemudian yang tak kalah penting yaitu semua elemen masyarakat punya pemahaman yang baik tentang New Normal.

Hal tersebut agar ketika diberlakukan, tidak memunculkan potensi adanya pandemi Covid-19 periode kedua.

Baca juga: Ikatan Alumni STIKSAM di Bawah Yayasan KAGAMA Kaltim Bantu Korban Banjir dan Warga Terdampak Covid-19