Ketua KAGAMA Canberra Terharu dengan Upaya KBRI Obati Rindu WNI akan Ramadan di Tanah Air

239
Ketua KAGAMA Canberra, Wasisto Raharjo Jati, bercerita tentang suasana Ramadan yang dialami WNI diaspora di Australia. Foto: IG Wasisto
Ketua KAGAMA Canberra, Wasisto Raharjo Jati, bercerita tentang suasana Ramadan yang dialami WNI diaspora di Australia. Foto: IG Wasisto

KAGAMA.CO, CANBERRA – Sepi adalah kata yang menggambarkan perasaan Wasisto Raharjo Jati tentang Ramadan kali ini.

Ketua KAGAMA Canberra itu menjadi satu dari sekian WNI diaspora yang bertahan di Australia.

Biasanya, WNI Australia muslim punya berbagai agenda untuk berkumpul, layaknya semarak Ramadan di tanah air.

Namun, macam-macam agenda yang direncanakan tak bisa terealisasi. Termasuk kegiatan anggota KAGAMA Canberra.

Penyebabnya yakni adanya aturan pembatasan sosial dari Pemerintah setempat, sejak wabah Covid-19 merebak.

Baca juga: Respons KAGAMAHUT Sulsel untuk Bantu Ringankan Beban Warga Terdampak Wabah

“Sepi kalau boleh kalau boleh dibilang. Tapi dua masjid besar di Canberra sudah kembali dibuka,” kata Wasisto kepada Kagama.

“Kemarin ada 10 orang yang diizinkan untuk jumatan di Canberra Mosque,” terang alumnus Departemen Ilmu Politik dan Pemerintahan UGM angkatan 2008 ini.

Kendati aktivitas masjid sudah mulai tampak, Wasisto belum tahu apakah nanti dirinya dan warga muslim di Canberra bakal bisa menggelar salat Idulfitri.

Peneliti politik di LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia) ini mengaku masih menunggu kebijakan Dewan Fatwa Australia dan Pemerintah Federal (ACT).

“Saya kira belum (bisa). Soalnya, di sini hanya boleh kumpul (maksimal) 10 orang di lingkungan luar,” ucap Wasisto.

Baca juga: Tengok Aksi KAGAMA Bali Menebar Kebaikan Lewat Gerakan Canthelan