Memori Berkesan Rildo Ananda Anwar di UGM: Tiduran di Bawah Pohon Sambil Menunggu Buka Puasa

2322

Baca juga: KAGAMA Jambi Salurkan 150 Paket Sembako kepada Warga Terdampak Covid-19

Di mata Rildo, Prof. Sudikno memiliki semangat mengajar yang tinggi, meskipun usia sudah senja.

“Sampai beliau kelewatan, udah buka masih ngajar,” tutur Rildo, sambil tertawa kecil.

Tak hanya kenangan mengenakkan yang didapat Rildo di Kampus Kerakyatan.

Satu kenangan paling berkesan juga dia rasakan saat dibimbing oleh Prof. Maria S.W. Sumardjono. Bagi Rildo, Prof. Maria adalah sosok yang tegas dan disiplin.

“Mungkin seluruh mahasiswa juga tahu bagaimana galaknya. Saya rasa semua mahasiswa kesannya sama,” kata Rildo, sambil berkelakar.

“Dia keras dalam mendidik. Namun, yang saya lihat, dia pengen mahasiswanya maju.”

Bersama atlet bulutangkis Indonesia. Foto: Ist
Bersama atlet bulutangkis Indonesia. Foto: Ist

Baca juga: Bukti Kepedulian KAGAMA Bontang kepada Masyarakat Terdampak Wabah Corona

“’Kamu harus bisa’. Hal itu memotivasi saya. Sering juga saya dimarahi, tetapi itu dalam arti sebagai rasa sayang kepada mahasiswa,” jelasnya.

Terlepas dari ketegasan dan kedisiplinan sikapnya, Prof. Maria menurut Rildo mudah ditemui untuk berkonsultasi.

Terutama terkait bahan-bahan yang dia ajukan untuk disertasi mengenai HPL (Hak Pengelolaan Lahan) Gelora Bung Karno.

“Jiwa gurunya sangat terasa dan cara membimbingnya seperti orang tua sendiri,” kata Rildo yang juga mengemban amanah sebagai Ketua Umum Perkumpulan Alumni Doktor Ilmu Hukum UNPAD (PADIH) ini.

“Mereka (para dosen) ingin mahasiswanya kelak menjadi orang yang berguna bagi masyarakat,”

“Saya merasa bahagia bisa menjadi mahasiswa Gadjah Mada, dan saat ini saya masih menjadi Pembina Marching Band UGM,” pungkas pria kelahiran 17 April 1958 tersebut. (Ts/-Th)

Baca juga: KAFEGAMA 86 Ngopi Daring Bahas Perekonomian ASEAN di Masa Pandemi