Masyarakat Perlu Berhati-hati Mengonsumsi Suplemen

367
(Ilust.) Kemanjuran suplemen untuk mencegah Covid-19 masih dipertanyakan. Foto: Sehatq
(Ilust.) Kemanjuran suplemen untuk mencegah Covid-19 masih dipertanyakan. Foto: Sehatq

KAGAMA.CO, BULAKSUMUR – Belakangan ini, ramai anjuran bagi masyarakat untuk mengonsumsi suplemen atau vitamin, agar daya tahan tubuh meningkat demi mencegah Covid-19.

Namun, kemanjuran suplemen atau vitamin tersebut untuk mencegah Covid-19 masih dipertanyakan.

Anggapan tersebut tidak sepenuhnya benar, seperti yang diungkapkan dosen Departemen Farmakologi dan Farmasi Klinik, Fakultas Farmasi UGM, Dra. apt. Tri Murti Andayani, Sp, FRS, PhD dan drh. Retno Murwanti, M.P., Ph.D, dalam sebuah rilis di laman Fakultas Farmasi UGM.

Mereka mengimbau masyarakat agar lebih bijak memilih dan menggunakan suplemen atau vitamin.

Mula-mula, perlu dipahami bahwa suplemen berbeda dengan vitamin.

Vitamin, kata Murti, merupakan zat atau senyawa organik kompleks di dalam tubuh, yang berfungsi mengatur proses metabolisme tertentu.

“Vitamin berasal dari buah-buahan atau makanan yang bersifat organik,” jelas Murti, melansir dari situs resmi Fakultas Farmasi UGM.

Baca juga: Memori Berkesan Rildo Ananda Anwar di UGM: Tiduran di Bawah Pohon Sambil Menunggu Buka Puasa

Zat ini dibagi menjadi dua tipe. Pertama, vitamin yang larut dalam lemak, seperti vitamin A, D, E, dan K.

Murti menegaskan, masyarakat perlu berhati-hati menginsumsi vitamin ini. Terutama jika mengonsumsinya dengan dosis tinggi, karena akan terakumulasi dalam tubuh.

Sumber vitamin A berasal dari brokoli, susu, dan telur. Vitamin D ditemukan pada sinar matahari, susu olahan, dan ikan salmon.

“Keberadaan vitamin D mampu menjaga kekuatan tulang, dengan mengabsorbsi kalsium di usus,” ujarnya.

Kemudian vitamin E, bersumber dari kacang almond, alpukat, susu, dan kiwi. Sedangkan vitamin K bersumber dari sayuran hijau speeti seledri, buah kiwi, dan alpukat.

Kedua, vitamin yang larut dalam air, seperti vitamin B dan C. Vitamin ini tidak bisa disimpan dalam jumlah banyak di dalam tubuh dan akan dibuang melalui urin.

Nutrisi yang mendukung daya tahan tubuh, umumnya datang dari aneka sayuran dan buah-buahan.

Baca juga: KAFEGAMA 86 Ngopi Daring Bahas Perekonomian ASEAN di Masa Pandemi