Pesan Terakhir Didi Kempot kepada UGM

4391

Baca juga: Kolam Lele ala Ketua RT KAGAMA Balikpapan Jadi Solusi Ketahanan Pangan Masa Pandemi

Dalam acara Ngobrol Bareng Musisi  (Ngobam) yang digelar YouTuber Gofar Hilman, Didi mengaku telah menciptakan sekitar 700-800 lagi sepanjang kariernya.

Guru Besar Fakultas Ilmu Budaya UGM, Prof. Dr. Paschalis Maria Laksono, M.A., pun mengapresiasi karya-karya yang diciptakan sang penyanyi.

“Cara Didi Kempot menyampaikan pesan dalam lagu-lagunya menarik,” kata Prof. Laksono dalam Rapat Terbuka UGM, Desember 2019.

“Bahasa ngoko yang digunakan dalam lagu dinilai menjadi cara mengungkapkan patah hati yang terdalam,” jelasnya.

Di sisi lain, Didi juga kerap menghibur civitas academik UGM dalam beberapa kesempatan terakhir.

Hal itu mengingat penggemar pria asal Surakarta itu berasal dari lintas generasi.

Tembang-tembang penuh penghayatan Didi membuat para penggemarnya di UGM terhiptonis.

Baca juga: Obat Herbal Indonesia Sepadan dengan Obat Luar Negeri untuk Tangani Covid-19

Seperti kala Malam Puncak Porsenigama (2018); Kampung Budaya, Jogja Ngaruhke, Jogja Ngarahke (2019); dan Nitilaku UGM (2019).

Terakhir, Didi mentas pada Malam Temu Alumni FK-KMK UGM, Februari 2020.

Satu pesan diucapkan Didi kepada UGM, khususnya untuk para hadirin yang memenuhi ruangan, ketika berpadu suara dengan pesepak bola asal Papua, Ayub Antoh.

“Inilah arti kebhinnekaan yang sesungguhnya,” kata Didi Kempot, yang kemudian disahut Ayub dengan jawaban “Betul Pak Dhe”.

“Terima kasih Ayub, ternyata kita di atas panggung indah dipandang,” tuturnya.

Selamat jalan The Godfather of Broken Heart… (Ts/-Th)

Baca juga: KAGAMA Aceh Diresmikan, Ini Program dan Susunan Pengurusnya