Pesan Terakhir Didi Kempot kepada UGM

4389

Baca juga: Ki Hajar Dewantara, Bapak Pendidikan Indonesia yang Jadi Politikus Bandel di Masa Muda

Dari sekian ucapan tersebut, salah satunya berasal dari Ketua Umum Pengurus Pusat KAGAMA, Ganjar Pranowo.

Alumnus Fakultas Hukum UGM itu mengenang saat berada dalam satu panggung bersama Didi pada sebuah acara di De Tjolomadoe, Solo.

“Selamat jalan kawan, semoga khusnul khotimah,” tulis Ganjar, di akun instagram.

Menilik latar belakangnya, Didi memang lahir dan hidup di lingkungan pegiat seni.

Ayahnya, Ranto Edi Gudel (Mbah Ranto), adalah seorang pelawak. Sementara itu, kakak kandungnya, Mamiek Prakoso (almarhum), adalah anggota dari grup lawak Srimulat.

Baca juga: Wakil Bupati Banyumas Alumnus UGM Siapkan Fasilitas Karantina Warga yang Terlanjur Mudik

Kendati demikian, perjalanan karier pria kelahiran 31 Desember 1966 tidak otomatis mulus.

Pasalnya, dia harus memulai langkahnya sebagai penyanyi jalanan pada selang 1984-1986.

Didi kemudian berangkat ke Jakarta untuk mengadu nasibnya (1987-1989).

Pada fase inilah, sang maestro mendapatkan nama panggung Kempot, singkatan dari Kelompok Pengamen Trotoar. Sebuah grup pengamen asal Solo yang membawanya bertolak ke Jakarta.

Lambat laun, nama Didi Kempot membahana ke seluruh negeri. Hal itu berkat kepekaannya meraba perasaan yang diolah menjadi lagu-lagu bertema patah hati dan kesedihan.

Baca juga: KAGAMA Balikpapan Bagikan Paket Lauk Cuma-cuma untuk Buka Puasa Warga