Pengalaman Budi Setiyono di Perhutani: Rumahnya Pernah Dirusak Usai Tangkap Pencuri Kayu

2599

Baca juga: Kata Dosen FIB UGM, Social Distancing adalah Cara Beragama yang Menghargai Kehidupan

Pencurian kayu jati memang sering terjadi di sana pada waktu itu. Sebab, para pencuri kerap menggunakan ambulans untuk mengelabui petugas keamanan. Namun, suatu hari Udhiek menemukan kasus lain.

“Ada truk tangki yang kosong, tapi diisi kayu. Kayunya sudah olahan dan mau ditampung untuk diekspor,” ujar Ketua KAMENWAGAMA ini.

“Saya tangkap di (Kecamatan) Randublatung. Mungkin, itu baru pertama kali Perhutani (Randublatung-red) melakukan penangkapan,” jelasnya.

Dari kejadian itu, Pembina Satmenwa UGM ini kembali melakukan penangkapan pada hari lain. Hanya, penangkapan selanjutnya berujung hal yang menegangkan bagi Udhiek.

“Ada tiga yang saya tangkap. Salah satunya ternyata anaknya karyawan Perhutani,” tutur Udhiek.

Baca juga: Gotong Royong KAGAMA Sumut Bantu Pemerintah Lawan Covid-19

“Ternyata dia besoknya mau tes polisi. Saya tentu tidak punya kewenangan melepas.”

“Sebab, sesudah saya tangkap saya serahan ke kepolisian untuk disidik,” terangnya.

Kata Udhiek, yang punya kewenangan melepas salah satu tersangka pencurian itu adalah atasannya alias Administratur Perhutani Unit Randublatung. Padahal, ucapnya, atasannya sedang berdinas di luar kota.

Penangkapan si anak karyawan Perhutani tak disangka-sangka membuat sejumlah oknum warga kesal.

“Warga sudah tidak sabar dan mereka sudah dikondisikan untuk bisa menyerang,” ucap Udhiek.

Baca juga: Mewujudkan Cita-cita Ki Hajar Dewantara Lewat Momentum Merdeka Belajar dan School From Home