Kata Dosen FIB UGM, Social Distancing adalah Cara Beragama yang Menghargai Kehidupan

1371

Baca juga: Kolam Lele ala Ketua RT KAGAMA Balikpapan Jadi Solusi Ketahanan Pangan Masa Pandemi

Penuturan Munjid yang demikian bukan tanpa dasar. Sebab, dia merujuk isi dari Qur’an Surat Al Maidah ayat ke-32 yang berbunyi sebagai berikut.

“…barangsiapa yang membunuh seorang manusia, bukan karena orang itu (membunuh) orang lain atau bukan karena membuat kerusakan dimuka bumi, maka seakan-akan dia telah membunuh manusia seluruhnya.”

“Dan barangsiapa yang memelihara kehidupan seorang manusia, maka seolah-olah dia telah memelihara kehidupan manusia semuanya…”

Munjid mengatakan, dengan beribadah dari rumah dan menerapkan social distancing, seseorang berarti sedang berikhtiar. Yakni, lanjut Munjid, supaya dia tidak menjadi sebab hilangnya nyawa seseorang.

Baca juga: KAGAMA Aceh Diresmikan, Ini Program dan Susunan Pengurusnya

Sementara pada saat bersamaan dia juga berusaha menyelamatkan nyawa setiap orang di sekitarnya.

“Dengan cara itu, Insyaallah kita beragama yang menghargai kehidupan, menebar keselamatan, dan menjunjung tinggi martabat kemanusiaan,” tutur lulusan Sastra Inggris UGM 1999 ini.

Munjid percaya, nilai dan ganjaran beribadah dari rumah selama Ramadan serupa dengan saat keadaan normal. Bahkan, kata dia, bisa lebih tinggi jika didasari niat tulus dalam hati. (Ts/-Th)

Baca juga: Aturan Permendag yang Baru Dinilai UGM Bisa Lemahkan Ekspor Produk Industri Kehutanan