Kisah Perempuan Berkarier Alumnus FISIPOL UGM, Belajar Merakyat dari Kampus Kerakyatan

1061
CEO perempuan pertama di Havas ini pada tahun 2009 berhasil mengantarkan perusahaannya sebagai Best Agency Asia Pasific. Foto: @amalia.susilowati.7
CEO perempuan pertama di Havas ini pada tahun 2009 berhasil mengantarkan perusahaannya sebagai Best Agency Asia Pasific. Foto: @amalia.susilowati.7

KAGAMA.CO, BULAKSUMUR – Setelah 28 tahun fokus dengan keluarga dan menjalani kariernya sebagai Digital Creativepreneur, beberapa bulan lalu Amalia Prabowo kembali bertandang ke almamaternya, FISIPOL UGM

Dalam kesempatan itu, sebagaimana dilansir di You Tube FISIPOL UGM, Amalia berbagi kisah tentang masa-masa kuliahnya di Jurusan Sosiatri (sekarang Pembangunan Sosial dan Kesejahteraan/ PSdK).

Perempuan kelahiran 50 tahun lalu ini diterima di UGM tanpa tes melalui jalur PMDK pada tahun 1987.

Pada masa itu, aktivisme mahasiswa sedang kencang-kencangnya. Suasana kerakyatan juga begitu kental.

Amalia yang datang dari masyarakat urban, tiba-tiba harus memasuki lingkungan yang menuntut dia untuk down to earth.

Baca juga: Pakar Kependudukan UGM: Jika Mudik Tak Bisa Dibendung, Kasus Covid-19 Bakal Jadi Luar Biasa

“Tetapi, saya sangat menikmati kuliah di FISIPOL. Karena unsur kerakyatannya luar biasa,” tutur Lia, panggilannya.

Nilai-nilai kerakyatan semakin terasa ketika dia melaksanakan kegiatan KKN di sebuah desa terpencil di Indonesia.

Di lokasi KKN ini, sumber listrik dan air sangat terbatas. Seumur hidup dia belum pernah merasakan kondisi yang penuh keterbatasan seperti itu.

Minggu pertama sampai minggu kedua, Amalia kerjanya hanya menangis saja.

Dia merasa stres dan tak tahu harus berbuat apa menghadapi kondisi yang tak pernah dia bayangkan sebelumnya.

Baca juga: Srikandi Sungai Indonesia Ajak Anggotanya Jadi Relawan Pencegahan Covid-19 untuk Keluarga