Ekonom UGM Sebut Tidak Ada Trade-Off antara Nyawa dan Ekonomi

434

Baca juga: Kalimat Pertama Menhub Budi Karya Sumadi Setelah Sembuh dari Virus Corona

Gumilang baru saja melakukan survei singkat terhadap ekonom Indonesia.

Hasilnya menunjukkan bahwa mengabaikan kebijakan karantina wilayah dan perggerakan manusia dalam situasi pandemi yang penyebarannya tinggi, akan mebawa kerusakan ekonomi yang lebih besar.

Muncul konsensus di antara ekonom yang menyebutkan bahwa kebijakan karantina wilayah atau lockdown, menjadi penting untuk diterapkan saat ini guna meminimalkan kerusakan ekonomi yang lebih besar.

”Sebetulnya kita sudah tidak layak lagi bertanya seberapa besar dampak ekonomi akibat Covid-19.”

“Sebab hal tersebut tidak etis dibicarakan di saat banyak korban berjatuhan karena pandemi, serta tenaga medis kita berjuang di garda terdepan untuk menyelamatkan para pasien yang positif,” ujarnya.

Baca juga: Prof. Soekanto Reksohadiprojo dalam Memori: Tentang Kebijaksanaan, Kecerdasan dan Humanisme

Untuk menghadapi situasi ini, diperlukan norma kebijakan ekonomi dengan menerapkan kebijakan kesehatan masyarakat, yakni berupa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) atau karantina wilayah.

Pemerintah, masyarakat umum, maupun filantropi bisa merelokasi sumber daya ke sektor-sektor yang diprioritaskan sebagai upaya pencegahan penularan, seperti pendanaan untuk sistem kesehatan.

“Kita juga menghadapi kondisi fasilitas kesehatan yang kurang memadai jika suatu saat terjadi lonjakan pasien.”

“Perlu dilakukan peningkatan intensitas uji massal, peningkatan produksi ventilator, APD, pemberian insentif untuk tenaga medis,” tuturnya.

Baca juga: Apoteker Alumnus UGM Beberkan Jenis Sabun yang Cocok untuk Basmi Virus Corona

Dalam hal ini, secara khusus kebijakan ekonomi berperan menjaga pasokan bahan pokok, serta mengurangi dampak ke individu dan bisnis yang terdampak.

Di samping itu, mereka juga memiliki peran dalam penyusunan basis data yang andal dan kredibel dan menjaga asa masyarakat dengan memberikan informasi yang kredibel.

“Mereka juga berperan menjaga rantai pasokan bahan mentah dan bahan baku sektor industri, serta menjaga likuiditas sektor keuangan dan meminimisasi risiko gagal bayar,” pungkasnya. (Kn/-Th)

Baca juga: Upaya KBRI Den Haag Lindungi Mahasiswa Indonesia di Belanda di Tengah Wabah Covid-19