Daya Saing Pariwisata Bukan Hanya Soal Harga

930

Baca juga: Momen Haru Mengiringi Kunjungan Bupati Puncak ke Distrik Doufo

“Jadi, bagaimana kita membuat wisatawan bisa memperoleh banyak pengalaman dengan harga yang relatif murah. Atau orang bisa dapat banyak pengalaman dengan harga yang sedikit mahal,” jelasnya.

Pengalaman berharga itulah, yang masih perlu diupayakan pariwisata Indonesia.

Sebab, infrastruktur yang ada belum mendukung. Ditambah juga perbaikan ekosistem.

Jogja seringkali disebut sebagai kota lama. Kraton Yogyakarta memiliki efek yang luar biasa.

Ketika orang berpikir Jogja adalah culture, kita justru mulai kehilangan identitas kebudayaan itu di Jogja.

Baca juga: Bupati Puncak Tak Kuasa Tahan Air Mata Usai Bertemu Dosen yang Pernah Mengantarnya Pulang

“Semakin banyak bangunan di Jogja yang tidak beridentitas Jogja. Jadi wisatawan merasa sia-sia sudah datang,” ujarnya.

Namun, Anton melihat saat ini identitas Jogja yang lama tersebut sudah mulai kembali. Misalnya, pemberlakuan tradisi baju adat di hari Kamis Pahing.

“Ini yang sudah seharusnya kita tampilkan. Supaya daya saing Jogja kuat dibandingkan daerah-daerah lain. Bukan hanya di harga,” paparnya.

Secara keseluruhan, kunjungan wisatawan masih terpusat di Jawa dan Bali.

Menurut data yang dicermati Anton, jumlah kunjungan Jawa dan Bali dengan pulau-pulau lain sangat timpang.

Baca juga: Gubernur BI Alumnus UGM Sebut Ekonomi Indonesia Tahan terhadap Virus Corona