Tiongkok Tetap Jadi Mitra Prioritas bagi Perekonomian Indonesia Pasca Virus Corona

198
Masa depan hubungan perekonomian antara Indonesia dan Tiongkok pasca wabah virus corona, menjadi bahan perbincangan KBRI Beijing dan Ditjen Asia Pasifik Kementerian Luar Negeri. Foto: KBRI Beijing
Masa depan hubungan perekonomian antara Indonesia dan Tiongkok pasca wabah virus corona, menjadi bahan perbincangan KBRI Beijing dan Ditjen Asia Pasifik Kementerian Luar Negeri. Foto: KBRI Beijing

KAGAMA.CO, BEIJING – KBRI Beijing dan Ditjen Asia Pasifik dan Afrika Kementerian Luar Negeri mengadakan rapat koordinasi (rakor) pada Kamis (12/3/2020).

Agenda itu berlangsung di Hotel Borobudur, Jakarta, melalui sambungan video teleconference. 

Rakor kali ini membahas tentang Penajaman Diplomasi Ekonomi – Promosi TTI (Trade, Tourism, Investment) di RRT pasca wabah virus corona (Covid-19).

Dalam rilis KBRI Beijing yang diterima Kagama, agenda ini dibuka oleh Direktur Asia Timur dan Pasifik Kemenlu, Dr. Santo Darmosumarto.

Kemudian dilanjutkan dengan sambutan dari Duta Besar RI untuk Tiongkok, Djauhari Oratmangun.

Baca juga: Saat Kuliah, Ketua KAGAMA Sleman Ini Dicemburui Teman karena Rajin Baca Buku

Kedua sosok tersebut menyatakan, nilai TTI RI-RRT harus ditingkatkan setelah wabah Covid-19 di Tiongkok mereda.

Oleh karena itu, langkah-langkah strategis dan taktis mesti disusun.

“Tiongkok sebagai ekonomi terbesar kedua dunia dan mitra utama Indonesia memiliki potensi kerja sama ekonomi yang perlu terus dikelola,” kata Dubes Djauhari.

“Di tengah persaingan ekonomi dunia yang tidak menentu dan secara khusus berlangsungnya pandemik Covid-19 di berbagai belahan dunia,” lanjut alumnus Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM ini.

Agenda rakor kemudian dilanjutkan dengan pembahasan secara menyeluruh dengan menghadirkan berbagai narasumber.

Baca juga: Tak Banyak Peminat, Prospek Kerja Ilmu Sejarah Justru Terbuka Luas