Budi Setiyono, Satu-Satunya Komandan Satuan Resimen Mahasiswa UGM yang Jabat Dua Periode

3041

Baca juga: Raih IPK Tertinggi di Fakultas Kehutanan, Hobo Ingin Jadi Ahli Konservasi Hidrologi dan Penulis

Namun, Gatot tak pernah ditemukan sampai sekarang.

“Otomatis kosong jabatan kasetnya. Sehingga, Saya yang merupakan wakil, naik jabatan menggantikan almarhum,” kenang Udhiek.

Dari sana, ayah tiga orang anak ini naik lagi menjadi wakil komandan batalion lantas komandan batalion (sekarang komandan satuan) Menwa UGM.

Menariknya, Udhiek tidak cukup satu periode dalam menjabat komandan batalion.

“Saya menjadi satu-satunya komandan di sini (Menwa UGM) yang menjabat selama dua periode,” tutur Udhiek.

“Tahun 1982-1984 dan 1984-1986, waktu itu dua tahun tiap periode,” jelasnya.

Udhiek mengatakan, semestinya saat itu dia diganti.

Potret Budi Setiono Ketua Menwa UGM. Foto: Arsip Menwa
Potret Budi Setiono Ketua Menwa UGM. Foto: Arsip Menwa

Baca juga: Kepanikan Bisa Menghambat Pencegahan Covid-19

Namun, karena hasil musyawarah kembali memilihnya, apa boleh buat dia menyanggupinya.

Udhiek lantas teringat apa saja hal yang membanggakan baginya saat menjadi komandan batalion Menwa UGM.

Pertama, Menwa pimpinannya mengadakan acara bertajuk Gita Laksita Wirasisya di Purwokerto (sekitar 1983).

Di kegiatan yang berlangsung selama tiga hari itu, Udhiek mengajak perwakilan Menwa se-Indonesia.

“Kegiatan itu adalah napak tilas tentara pelajar zaman dulu,” tuturnya.

Lebih mengesankan lagi, Menteri Transmigrasi Martono (1983-1988) dan Wakil Rektor UGM R. Soepono hadir dalam Gita Laksita Wirasisya. Keduanya merupakan tokoh tentara pelajar.

Udhiek menjelaskan, kegiatan tersebut memiliki tujuan untuk menanamkan jiwa patriotisme dan kepemimpinan.