Patah Ansori Bentuk KAGAMA Yoga untuk Tubuh, Pikiran dan Jiwa

822

Baca juga: KAFEGAMA NTB Gelar Sekolah Pemikiran Ekonomi untuk Membumikan Ekonomi Pancasila

Singkat cerita, kegiatan KAGAMA Yoga sudah berjalan selama tiga bulan.

Peserta yang mengikutinya juga lumayan, tak kurang dari 10 orang tiap pekan.

Hanya saja, Patah menyadari keterbatasan dirinya lantaran hanya bisa mengenalkan yoga asana.

Untuk diketahui, yoga asana merupakan wujud olah sikap tubuh (semacam senam) untuk kebugaran jasmani.

Padahal kata Patah, ada beberapa tingkatan yoga seperti yama dan niyama (kesehatan dan pembersihan tubuh), pranayama (olah napas), pratyahara (relaksasi), dan samadi (semedi).

Baca juga: Pancasila dan Agama Bukan Dua Hal yang Saling Bertentangan

Maka dari itu, didatangkanlah instruktur profesional yang diharapkan bisa memperkenalkan berbagai macam tingkatan yoga.

“Yoga itu katanya kan membujuk tubuh untuk rileks, membujuk pikiran untuk tenang, dan membujuk jiwa untuk damai. Body, soul, and mind,” jelas Patah, yang lahir pada 14 September 1963.

Dia mengaku terinspirasi dengan salah satu rekan KAGAMA Bali yang menurutnya sudah lebih dahulu berhasil mendirikan komunitas yoga.

Meskipun begitu, komunitas yoga tersebut berdiri di luar naungan KAGAMA.

Oleh sebab itu, Patah ingin mendirikan komunitas serupa dalam lingkup KAGAMA.

Baca juga: Menkes Terawan Ajak Masyarakat Ungkapkan Kasih Sayang dengan Jamu

Pria asal Jogja ini berharap kegiatan KAGAMA Yoga dapat terus berlanjut.

Sehingga, dia membuka pintu lebar-lebar bagi siapa pun yang ingin bergabung.

Bahkan, Patah punya rencana besar untuk turut mengajak teman-teman KAGAMA di Jabodetabek.

Patah berangan-angan jika kelak sudah besar, KAGAMA Yoga dapat tampil pada momen-momen spesial.

Seperti di Nitilaku yang diadakan saban tahun dalam rangka dies natalis UGM.

“SK (surat keputusan) tidak terlalu penting, yang penting aktivitasnya. Isi dan wadahnya KAGAMA,” pungkasnya. (Ts/-Th)

Baca juga: Presiden Jokowi Tanam Pohon Bersama Warga di Taman Nasional Gunung Merapi