Dosen UGM Ungkap Motif di Balik Maraknya Kerajaan Abal-abal

573
Ada tiga poin penting yang perlu diperhatikan dari hadirnya berbagai kerajaan dalam dua dasawarsa terakhir. Foto: Dok Pri
Ada tiga poin penting yang perlu diperhatikan dari hadirnya berbagai kerajaan dalam dua dasawarsa terakhir. Foto: Dok Pri

KAGAMA.CO, BULAKSUMUR – Kemunculan kerajaan abal-abal di Indonesia belakangan ini menjadi perhatian masyarakat.

Hal ini bermula saat kemunculan Keraton Agung Sejagat (KAS) di Purworejo.

Uniknya, sejak kemunculan kerajaan itu, muncul lagi beberapa kerajaan lain seperti Sunda Empire dan King of The King.

Dosen Departemen Politik Pemerintahan UGM, Bayu Dardias Kurniadi melalui UGM Podcast memaparkan, ada tiga poin penting yang diperhatikan dari hadirnya berbagai kerajaan dalam dua dasawarsa terakhir.

Pertama, raja yang benar-benar memiliki garis keturunan, kemudian muncul lagi karena motif politik.

Baca juga: Cerita Sulistyowati Saat Bikin Suasana Kelas yang ‘Mencekam’ Jadi Gayeng Berkat Permen

Kedua, kerajaan sengaja dimunculkan agar menang di Pilkada. Ketiga, mereka ingin menumbuhkan kembali solidaritas adat daerah.

“Saya pernah mewawancarai salah satu sultan di Jawa Tengah dan mengaku sebetulnya dia adalah tukang pijat. Kalau aku lihat, sebagian besar motifnya adalah ekonomi,” ujar Bayu.

Pendirian hingga perekrutan pengikut kerajaan dilakukan di luar daerah asal mereka.

Misalnya, seperti raja di KAS, dia bukan penduduk asli Purworejo, tetapi Jakarta.

Sebab, jika didirikan di daerah asalnya, tentu lingkungan sekitar tidak akan percaya dan hanya menjadi bahan tertawaan.

Baca juga: Waspada Corona! Laporan Terkini Kondisi Beijing oleh Dubes Djauhari Oratmangun