Dampak Virus Corona Tumbangkan Perekonomian Tiongkok

529
Ada kemungkinan dampak virus corona bagi perekonomian Tiongkok bisa lebih besar dibanding dampak virus sars pada dekade 2000-an. Foto: Istimewa
Ada kemungkinan dampak virus corona bagi perekonomian Tiongkok bisa lebih besar dibanding dampak virus sars pada dekade 2000-an. Foto: Istimewa

KAGAMA.CO, BULAKSUMUR – Merebaknya virus sars pada dekade awal tahun 2000-an, ekonomi Tiongkok mengalami penurunan, setelah sebelumnya mengalami pertumbuhan pesat.

“Tadinya 11,1 persen menjadi 9,1 persen per tahun,” ujar peneliti Institute of International Studies (IIS) UGM, Indrawan Jatmika, dalam jumpa pers, pada Rabu (5/2/2020).

Indrawan mengatakan, ada kemungkinan dampak virus corona bisa lebih besar, karena ini bertepatan dengan Chinese New Year.

Konsumsi publik domestik pada saat itu sedang tinggi-tingginya.

“Tetapi, yang terjadi banyak bisnis tutup, baik bisnis makanan, tempat wisata, elektronik, penerbangan, dan sebagainya.”

Jumpa Pers Institute of International Studies (IIS) UGM. Foto: Kinanthi
Jumpa Pers Institute of International Studies (IIS) UGM. Foto: Kinanthi

Baca juga: Dampak Lain Virus Corona, Pemerintah Perlu Segera Lakukan Antisipasi!

“Padahal itu jadi sumber pendapatan warga lokal. Akibatnya perputaran uang tidak terjadi,” tutur Indrawan.

Wuhan sebagai tempat asal menyebarnya virus corona, merupakan salah satu pusat industri bagi Tiongkok.

“Pabrik-pabrik tidak bisa beroperasi, buruh-buruh dirumahkan. Ini tidak hanya menjadi kekhawatiran bagi perusahaan-perusahaan Tiongkok, tetapi juga bagi luar negeri.”

“Karena beberapa perusahaan milik negara lain membuka pabrik di Tiongkok,” ujarnya.

Ada kemungkinan perusahaan-perusahaan tersebut mengalihkan pabriknya kembali ke negaranya atau negara lain.

Baca juga: Jelajah Gunung ala Reuni Pertanian ’72 yang Gayeng dan Nostalgia Bambang Ungaran ‘Si Dunia Terasa Berputar’