KBRI Beijing Sukses Dongkrak Ekspor Komoditas Unggulan Indonesia ke Tiongkok

104

Baca juga: Gubernur Rohidin Mersyah Puji Kerja Kementerian PUPR Bangun Jembatan Terpanjang di Bengkulu

Sementara itu, dalam waktu yang sama, Indonesia mengalami defisit sebesar USD 9.6 miliar.

Total impor Indonesia dari Tiongkok dalam periode Januari – November 2019 mencapai USD 40,99 miliar, dibandingkan dengan nilai total ekspor Indonesia ke Tiongkok dalam periode yang sama sebesar USD 31.42 miliar.

“Nilai Perdagangan bilateral Indonesia – Tiongkok berhasil ditingkatkan di tahun 2019 di tengah lesunya perdagangan global,” jelas Djauhari.

Data Kepabeanan Tiongkok menunjukkan total Impor Tiongkok dari dunia untuk periode ini mencapai USD 1,877 miliar.

Angka ini menurun sebesar 3,48% dibandingkan dengan total impor Tiongkok dari dunia dalam periode yang sama tahun 2018, yakni sebesar USD 1,945 miliar.

Begitupun dengan total nilai ekspor Tiongkok ke dunia, mengalami penurunan sebesar 0,46%.

Dalam periode ini ekspor Tiongkok mencapai USD 2,260 miliar, dibandingkan dengan nilai ekspor Tiongkok ke dunia dalam periode yang sama tahun lalu sebesar USD 2,270 miliar.

Baca juga: Era Perubahan Radikal Bisa Ditangani oleh Pemimpin yang Ambigu

Lalu bagaimana dengan perdagangan Indonesia dan Tiongkok?

Dari data kepabeanan Tiongkok 2019 total nilai perdagangan Indonesia – Tiongkok periode Januari – November 2019 adalah USD 72.42 miliar.

Prediksi hingga akhir Desember 2019, total perdagangan akan meningkat dibandingkan dengan tahun 2018.

Sebagai catatan, pada periode Januari – Desember 2018, data BPS, total nilai perdagangan Indonesia dan Tiongkok USD 72.66 miliar.

“Dalam hal ini nilai ekspor Indonesia sebesar USD 27.12 miliar dan impor Indonesia USD 45.53 miliar. Artinya defisit untuk Indonesia sebesar 18,4 miliar,” ujar Dubes lulusan Fakultas Ekonomi UGM ini.

Indonesia saat ini berada di posisi ke-16 sebagai negara target ekspor Tiongkok.

Pada periode Januari – November 2019, total ke Indonesia mencapai USD 40.99 miliar, meningkat sebesar 4,02% dibandingkan tahun 2018 dalam periode yang sama sebesar USD 39.41 miliar.

Dubes Djauhari menyebut komoditi utama yang diimpor Indonesia dari Tiongkok untuk periode ini.

Produk-produk tersebut antara lain meliputi produk elektronik, mesin, besi dan baja, tekstil, produk kimia, alat-alat kesehatan, komponen kendaraan dan furnitur.

“Selain perdagangan bilateral dan investasi, diplomasi ekonomi dilakukan untuk memperkuat kerja sama ekonomi lewat promosi pariwisata Indonesia di Tiongkok dan transfer teknologi dari Tiongkok ke Indonesia,” pungkas Dubes Djauhari. (Kinanthi)

Baca juga: Suroso, SIP, M.A.: Kagama Menyentuh Papua Barat Lebih Dekat