Mahasiswa Teknik Sipil UGM Temukan Algoritma Ramalan untuk Hindari Hujan Pemicu Banjir Lahar

582

Baca juga: OK. AdiGita Gama, Wadah Para Mantan Aktivis Gelanggang Bermain Keroncong

Roby menjelaskan, deposit sedimen di Gunung dapat terangkut oleh limpasan permukaan yang muncul ketika hujan lebat terjadi.

Fenomena itu, lanjutnya, lantas melahirkan lahar dingin dalam jumlah yang besar dan bergerak cepat.

Sehingga, wilayah yang dilalui lahar dingin bakal mengalami bencana banjir dan kerusakan lingkungan.

Roby pun menyebut ada kriteria tertentu dari hujan yang dapat memicu munculnya lahar dingin.

Kriteria yang dia temukan dalam salah satu kajian adalah ambang minimum intensitas hujan pemicu lahar sebesar 9 mm/jam.

Berbekal temuan ini, dia yakin perangkat radar X-Band MP Merapi yang ada dapat dioptimalkan fungsinya.

Sebab, perangkat hasil kerja sama antara pemerintah Jepang dan Indonesia itu baru dimanfaatkan untuk pemantauan hujan.

Baca juga: Hobi Nongkrong di Perpustakaan Sejak Kuliah, Alumnus Fisipol UGM Ini Galakkan Budaya Literasi di Purworejo

“Untuk itu, pengembangan model peramalan hujan jangka pendek menggunakan data radar X-band MP Merapi menjadi sangat relevan untuk dilakukan,” terang Roby.

“Penggunaan data radar X-band Multiparameter dapat memberikan manfaat yang signifikan pada model peramalan hujan jangka pendek” katanya.

Roby menyatakan, pngembangan model peramalan hujan jangka pendek, HPLK, telah dapat diselesaikan dengan baik.

Algoritma yang digunakan untuk pelacakan gerakan hujan dengan metode PLKOF pun menunjukkan hasil yang baik, terutama untuk perpindahan yang kecil.

Walau begitu, katanya, evaluasi dan koreksi perkiraan hujan radar terhadap hujan permukaan tetap harus dilakukan.

Baca juga: Sosiolog Kriminal UGM Angkat Bicara Soal Klitih di Yogyakarta

Terlebih, mengingat adanya sumber-sumber kesalahan pada perkiraan nilai hujan radar terdahulu.

Selain itu, Roby menegaskan, apa yang dia temukan masih memerlukan langkah penyempurnaan.

Pasalnya, perlu pertimbangan berbagai faktor seperti kesamaan karakteristik wilayah dan data hujan jika digunakan di wilayah lain.

“Ada tiga isu utama untuk didiskusikan, yaitu karakteristik hujan durasi pendek di wilayah Gunung Merapi, kesesuaian nilai hujan radar terhadap hujan permukaan, serta bentuk model peramalan yang tepat untuk karakteristik wilayah pegunungan dengan karakteristik yang khas,” ungkapnya. (Tsalis)

Baca juga: Agar Laptop Butut Tetap Yahud