Sebelum Resmi Dihapus, Ujian Nasional Memang Dicap Bikin Stres

172
Stres menjadi hal minor yang melatarbelakangi penghapusan Ujian Nasional pada 2021 mendatang. Foto: www.kemdikbud.go.id
Stres menjadi hal minor yang melatarbelakangi penghapusan Ujian Nasional pada 2021 mendatang. Foto: www.kemdikbud.go.id

KAGAMA.CO, BULAKSUMUR – Menteri Pendidikan dan Budaya RI Nadiem Makariem telah memutuskan untuk menghentikan penyelenggaraan Ujian Nasional (UN) per 2021 pada Rabu (11/12/2019) lalu.

Tahun 2020 pun akan menjadi momen terakhir UN dilaksanakan untuk pelajar Indonesia.

Pada 2021 nanti, Kemendikbud akan mengganti UN dengan Asesmen Kompetensi Minimum dan Survei Karakter.

Asesmen dilaksanakan untuk dua kompetensi minimum seorang siswa, yaitu literasi dan numerasi.

Tidak untuk menguji materi atau mata pelajaran tertentu seperti UN yang dilangsungkan sejak 2005.

Baca juga: Solusi Pelayanan JKN, Dosen FK-KMK UGM Temukan Obat Stroke yang Lebih Manjur dan Terjangkau

“Literasi di sini bukan hanya kemampuan membaca, tetapi kemampuan menganalisis suatu bacaan, dan memahami konsep di balik tulisan tersebut,” kata Nadiem, melansir laman resmi Kemendikbud.

“Sedangkan kompetensi numerasi berarti kemampuan menganalisis menggunakan angka,” tuturnya menerangkan.

Nadiem menilai, UN yang selama ini dilaksanakan hanya menyasar satu aspek saja, yaitu kognitif.

Karena itu, dia percaya bahwa Asesmen dan Survei Karakter bisa menjadi solusi untuk mengetahui sejauh mana kemampuan siswa secara menyeluruh.

Adapun, Asesmen dilaksanakan di tengah-tengah masa studi, seperti kelas 4, 8, dan 11.

Baca juga: Pemenang Lomba Cipta Citra Batik UGM 2019 Akui Dapat Inspirasi Dua Minggu Saja