Mahasiswa Temukan Cara Efektif Atasi Fobia

603
Cara ini dinilai lebih efektif karena menyelesaikan masalah ketakutan pada akarnya. Foto: Ezra
Cara ini dinilai lebih efektif karena menyelesaikan masalah ketakutan pada akarnya. Foto: Ezra

KAGAMA.CO, BULAKSUMUR – Banyak orang di Indonesia acap kali tak dapat membedakan fobia dan rasa takut.

Kala seseorang hanya menghindar saat bertemu ular, maka orang tersebut hanyalah takut pada hewan melata tersebut.

Demikian disampaikan Anissa Widya Nur Kamila mahasiswi Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada.

Dia bersama Febry Dhia mahasiswa Program Studi Teknik Fisika, Fakultas Teknik UGM sedang menampilkan hasil risetnya tentang fobia dalam Seminar Hasil dan Pameran Poster di Balai Senat UGM, Sabtu (7/12/2019).

Acara tersebut merupakan Program Riset Kolaborasi Indonesia (RKI) dan Program Penelitian Kolborasi Indonesia (PPKI) yang digelar Kementerian Riset dan Teknologi/ Badan Riset dan Inovasi.

Icha, panggilan akrab Anissa menyebut, ketakutan dapat berlanjut menjadi fobia manakala seseorang yang bersangkutan menjadi takut jika mendengar kata ‘ular’.

“Fobia itu lebih kepada takut terhadap sesuatu yang tidak wajar, kalau takut pada ular saja itu masih wajar, tetapi kalau sampai muntah ketika Saya menyebut kata ‘ular’ itu bisa dikatakan sebagai fobia,” ucap mahasiswi angkatan 2016 ini.

Baca juga: Ketika Misuh Diucapkan Lelaki dan Perempuan Jawa Timur

Icha menilai, masih banyak masyarakat Indonesia yang menginterpretasikan fobia sama dengan rasa takut.

Icha bersama timnya dalam kesempatan tersebut membabar hasil risetnya tentang terapi untuk meredakan fobia dengan judul Hypnotic Guided Imagery for Emotional Correction in Psychotherapy mapping the Psychological dynamic for Instrumentation development of psychophysiological measurement: Preliminary Study on the case chicken phobia.

Penelitian tersebut merupakan hasil kolaborasi antara Fakultas Psikologi, Fakultas Teknik, dan Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan (FKKMK) UGM.

Penelitian yang dikembangkan oleh Prof. Kwartarini Wahyu Yuniarti., M.Med.Sc, Ph.D, Prof. Sunarno., M.Eng,., Ph.D, dan dr. Rizki Tsalasatshita Khair Mahardya., MPH.

Awalnya, kata Icha, riset ini dimulai dari kolaborasi antara Fakultas Psikologi dan Fakultas Teknik UGM.

Seiring berjalannya penelitian, ada beberapa hal, seperti pengetahuan soal kelenjar keringat pada manusia yang kemudian membutuhkan bantuan dari FK-KMK UGM.

Icha dan tim melakukan percobaan terapi pada partisipan mahasiswa berusia 22 tahun yang memiliki fobia terhadap ayam.

Baca juga: Alasan-Alasan di Balik Kasus Perceraian