Mengintip Pelayanan Apotek UGM di Era 50-an

659
Di awal berdiri, UGM sudah mempunyai fasilitas pengobatan yang cukup memadai. Sehingga Kampus Kerakyatan ini menjadi tumpuan kesehatan bagi masyarakat Jogja dan sekitarnya. Foto: Majalah Gadjah Mada
Di awal berdiri, UGM sudah mempunyai fasilitas pengobatan yang cukup memadai. Sehingga Kampus Kerakyatan ini menjadi tumpuan kesehatan bagi masyarakat Jogja dan sekitarnya. Foto: Majalah Gadjah Mada

KAGAMA.CO, BULAKSUMUR – UGM adalah salah satu perguruan tinggi tertua di Indonesia.

Kiprahnya di awal kemerdekaan menjadikan UGM sebagai pusat pendidikan dan penelitian kala itu.

Karena katerbatasan infrastruktur saat itu, UGM harus mengambil alih beberapa fungsi dari lembaga-lembaga yang belum tersedia.

Sehingga UGM tak hanya didatangi oleh para mahasiswa guna menempuh pendidikan, tapi juga masyarakat secara umum.

Salah satu fungsi UGM kala itu adalah menjadi lembaga pelayanan kesehatan.

Setiap harinya, ratusan pasien mengantre obat di Apotek UGM. Foto: Majalah Gadjah Mada
Setiap harinya, ratusan pasien mengantre obat di Apotek UGM. Foto: Majalah Gadjah Mada

Baca juga: Kuliah Sambil Bekerja di Apotek, Ellsya Angeline Jadi Lulusan Terbaik Farmasi UGM

Hal itu karena di UGM terdapat fasilitas pengobatan yang cukup memadai.

Sehingga Kampus Kerakyatan ini menjadi tumpuan kesehatan bagi masyarakat Jogja dan sekitarnya.

Selain fasilitas pengobatan, UGM juga memiliki apotek yang terhitung cukup lengkap di eranya.

Setiap harinya apotek UGM selalu ramai oleh pengunjung.

Pada Majalah Gadjah Mada edisi bulan Maret 1955 memuat sekelumit laporan mengenai keberadaan apotek UGM.

Baca juga: Literasi Penting untuk Tangani Penderita Gangguan Kesehatan Mental