GTP UGM Kembali Dampingi Calon Mahasiswa dari Papua

237

Baca juga: Nana Tekankan Sikap Saling Menghormati di Teater Gadjah Mada

Pada malam hari, GTP UGM juga mewajibkan adanya jam belajar malam mulai pukul 19.00 sampai 21.00 WIB.

“Kalian harus berterima kasih dengan pemerintah daerah Kabupaten Mappi. Cara berterima kasih yang paling nyata yaitu dengan masuk UGM dan bisa lulus tepat waktu. Oleh karena itu, selama enam bulan ke depan kalian harus fokus belajar, jangan pikirkan yang lain,” tambahnya.

Pada akhir sambutannya, Bambang juga menyampaikan, GTP UGM akan selalu mendampingi calon mahasiswa dari Papua pada umumnya dan Mappi pada khususnya agar bisa masuk dan lulus dari UGM.

Bambang juga menegaskan, semua calon mahasiswa harus latihan disiplin dengan waktu, tidak boleh merokok dan juga minum-minuman keras.

Hadir pada acara tersebut, Tim Peneliti GTP UGM, calon guru pendamping, pengelola asrama, pendamping dari Kabupaten Mappi, serta 9 mahasiswa asal Mappi yang sudah diterima di UGM tahun 2019.

Baca juga: Sebanyak 14 Mahasiswa Asal Papua Kuliah di Rusia

Mengenal UGM

Setelah acara serah terima dari Pemerintah Kabupaten Mappi ke GTP UGM, calon mahasiswa tersebut selanjutnya akan menjalani beberapa agenda kegiatan.

“Pagi ini, kita akan keliling UGM untuk memberikan wawasan tambahan kepada mereka. Hari Jumat, nanti akan diadakan tes pengetahuan dasar. Hasil tes tersebut akan menentukan proses pembelajaran ke depan. Kemudian, pada hari Sabtu akan diadakan outbound untuk meningkatkan kerjasama tim, dan hari Minggu nanti ada ibadah bersama,” pungkas Bella Nagari peneliti GTP UGM (Kamis, 31/10/2019).

Melanjutkan Bella, Ibnu Nugroho yang juga aktif di GTP UGM menyampaikan antusias calon mahasiswa dari Mappi tersebut sangat tinggi saat mengikuti rangkaian kegiatan.

“Tadi pagi mereka sudah siap sejak jam 8. Kita ajak mereka keliling UGM melihat fakultas-fakultas, perpustakaan, dan juga balairung UGM. Walaupun tadi cukup panas, mereka tetap semangat berjalan kaki menyusuri UGM. Semoga kegiatan ini bisa menambah motivasi belajar dan memberikan gambaran bagi mereka tentang kampus yang mereka impikan,” ucap Iben, sapaan akrab Ibnu.

Iben menambahkan, setelah berkeliling melihat UGM, acara selanjutnya yaitu sharing kesan pertama di Jawa dan impian-impian mereka.

“Saya ingin menjadi perawat. Di kampung Saya, perawat masih sangat jarang. Kami harus ke kota dulu kalau sakit,” ungkap Papuana salah satu calon mahasiswa dari Mappi.

Harapan yang sama juga disampaikan Desi. Dia ingin kembali ke kampung halamannya menjadi tour guide wisata. (Humas GTP UGM)

Baca juga: Prof. Rini Indrati Selalu Berebut Kursi Paling Depan Semasa Kuliah