Tutik Sriani Kembangkan Alat Filter Air Hemat Energi

1085

Baca juga: Kisah-kisah Mahasiswa Temui Ketimpangan Sosial di Lokasi KKN

iiToya Membuat Membran Mikro Sendiri

Menurut Tutik, iiToya unggul dalam hal media filter air yang digunakan.

Bisa dibilang iiToya merupakan satu-satunya perusahaan yang membuat membran mikro sendiri.

“Memang debitnya tidak sebesar air keran. Debit air tergantung ketinggian, kalau direrata debit air iiToya itu sekitar 2-15 liter per jam. Kapasitas filternya total bisa sampai 4.000 liter,” ujar Tutik.

Masa pakai filter iiToya ini cukup lama.

Katakanlah untuk satu keluarga yang terdiri dari empat orang, masa pakainya bisa sampai delapan bulan hingga satu tahun.

Harga filter untuk pertama kali beli Rp550.000, sudah termasuk selang, modul, dan sebagainya.

Jika masa pakai sudah habis, maka tinggal mengganti modulnya yang hanya dijual sekitar Rp340.000 untuk kapasitas yang sama.

Baca juga: Mengurangi Kebiasaan Belanja Impulsif

Dua Tantangan Peneliti

Dalam perjalanannya sebagai peneliti, Tutik alami berbagai tantangan.

Dikatakan olehnya, peneliti Indonesia sebetulnya pintar secara keilmuan.

Namun, terkendala oleh teknologinya.

Kemudian dari segi pasar, produk dari peneliti ini masih belum sepenuhnya diminati masyarakat.

Terkadang masih kalah dengan produk luar negeri.

Menurutnya, perlu ada ketegasan pemerintah terhadap barang impor yang masuk, supaya produk dalam negeri tetap eksis.

Bagi Tutik, ini merupakan kunci sukses kemajuan industri.

Tutik berharap masyarakat bisa memperoleh air bersih dengan swadaya.

Dari pada mendatangkan tangki air, lebih baik dananya dialokasikan untuk membuat sumur dalam.

Apapun kondisi air yang keluar, nanti masih bisa ditangani dengan filter.

Ya ini jadi harapan besar kita. Kebetulan dana untuk bantuan sebesar itu belum ada,” jelas peneliti yang pernah menjadi dosen Teknik Mesin UMY ini.

Saat ini iiToya ingin menggandeng pemerintah desa dan program KKN dari berbagai universitas.

Terakhir, iiToya sudah dipasarkan di Kalimantan Utara dan Jambi.

Kedepannya Tutik sempat berpikir untuk mengembangkan membran, karena membran ini bisa diaplikasikan secara luas tidak hanya untuk air.

Kemudian Tutik juga ingin fokus di bidang hemodialisa, dengan menciptakan alat cuci darah portabel. (Kinanthi)

Baca juga: Penyebab Kebakaran Hutan di Indonesia dan Solusinya