Kata Para Sahabat Lama untuk Buku Baru Prof. Dr. Sri Adiningsih

591
Prof. Dr. Sri Adiningsih, S.E., M.Sc. dalam Peluncuran Buku Transformasi Ekonomi Berbasis Digital di Indonesia. Foto Taufiq
Prof. Dr. Sri Adiningsih, S.E., M.Sc. dalam Peluncuran Buku Transformasi Ekonomi Berbasis Digital di Indonesia. Foto Taufiq

KAGAMA.CO, BULAKSUMUR – Buku berjudul Transformasi Ekonomi Berbasis Digital di Indonesia karya Prof. Dr. Sri Adiningsih, M.Sc diluncurkan pada Jumat (23/8/2019) di Auditorium Learning Centre FEB UGM lantai 8.

Selain diluncurkan, buku juga didiskusikan oleh para pakar yang hadir yakni Prof. Dr. Didi Achjari, M.Com (Guru Besar FEB UGM), Dr. Novi Kurnia, M.Si, M.A., (Ketua Program Magister Ilmu Komunikasi FISIPOL UGM), dan Dr. Frederica Widyasari Dewi, M.B.A (Direktur Utama KSEI).

Dalam sambutannya, melalui buku ini Nining ingin semua pihak agar tidak menjadi penonton dalam era Revolusi Industr 4.0 dan transformasi digital.

Menurut Nining, era ini memerlukan peran dari berbagai pihak, seperti pemerintah, akademisi, maupun pengusaha.

Baca juga: Soal Ekonomi Digital, Indonesia Perlu Buat Regulasi Khusus

“Kita semuanya harus bekerja sama agar kita menang dalam transformasi digital ini. Sehingga era ini tidak akan menjadi kekhawatiran bagi kita, namun dapat menciptakan peluang baru dan meningkatkan pemerataan pembangunan.

Dalam bukunya, Nining membabar perkembangan ekonomi berbasis digitial di Indonesia, mulai dari e-commerce, financial technology, sampai on-demand services.

Nining juga membahas perkembangan transformasi digital di negara lain seperti Tiongkok, Australia, Amerika, Uni Emirat, dan India.

Selain itu, dalam bukunya, Nining juga membahas arah perkembangan teknologi dan ekonomi berbasis digital, termasuk proyeksi jenis-jenis pekerjaan di masa depan.

Duta Besar Luar Biasa dan berkuasa penuh (LBBP) RI untuk Republik Afrika Selatan Salman Al Farisi datang dari Afrika untuk menghadiri peluncuran buku karya teman seangkatannya. Foto: Taufiq
Duta Besar Luar Biasa dan berkuasa penuh (LBBP) RI untuk Republik Afrika Selatan Salman Al Farisi datang dari Afrika untuk menghadiri peluncuran buku karya teman seangkatannya. Foto: Taufiq

Kata Para Sahabat Lama

Ada yang istimewa dari peluncuran buku karya perempuan pertama yang menjadi Ketua Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) itu.

Selain masuk rangkaian Dies Natalis FEB UGM ke-64, para sahabat satu angkatan di fakultas dan rekan kerja juga turut menghadiri acara ini.

Salah satunya yaitu Duta Besar Luar Biasa dan berkuasa penuh (LBBP) RI untuk Republik Afrika Selatan Salman Al Farisi.

Alumnus Jurusan Ilmu Ekonomi itu datang dari Afrika untuk menghadiri peluncuran buku sahabat lamanya di Kampus Kerakyatan.

Baca juga: Menyikapi Guncangan Ekonomi Digital di Dunia Keuangan dan Pasar Modal

Salman mengenal Mbak Nining, sapaan akrabnya untuk Adiningsih, hari ini masih seperti dulu yang ia kenal.

Nining dinilai sangat aktif dalam banyak penelitian dan seorang yang konsisten di bidang keilmuan yang ia tekuni.

“Saya kira buku ini sangat-sangat relevan dengan situasi kekinian, dan ini menjadi bahan referensi bagi kemajuan bangsa yang lebih baik ke depan,” ujarnya kepada KAGAMA usai diskusi buku.

Salman berharap kebijakan publik semakin memperhatikan era disrupsi yang begitu cepat.

Dari buku setebal 209 halaman itu, Sapto berharap agar Indonesia, terutama generasi muda sangat siap terhadap era Revolusi Industri 4.0. Foto Taufiq
Dari buku setebal 209 halaman itu, Sapto berharap agar Indonesia, terutama generasi muda sangat siap terhadap era Revolusi Industri 4.0. Foto Taufiq

Baca juga: Mahfud MD: Indonesia Perlu Manusia yang Terdidik

Selain itu, apresiasi juga datang dari Komisaris Utama PT Jasa Marga (Persero) Tbk Drs. Sapto Amal Damandari, AK., CPA.

Alumnus Jurusan Akuntansi 1975 itu bercerita, Mbak Nining saat bertugas di Wantimpres pernah berdiskusi dengan dirinya ikhwal Revolusi Industri 4.0.

“Pada saat beliau ada di Wantimpres banyak sekali masukan tentang itu, kemudian beliau elaborasi menjadi buku ini. Dan soal Revolusi Industri 4.0, memang kita harus siap betul,” ungkap Sapto.

Dari buku setebal 209 halaman itu, Sapto berharap agar Indonesia, terutama generasi muda sangat siap terhadap era Revolusi Industri 4.0.

Baca juga: Membaca Transformasi dan Masa Depan Ekonomi Digital Indonesia

Wakil Ketua BPK RI (2014-2017) itu mengungkapkan, Presiden Joko Widodo juga selalu menaruh perhatian terutama kepada generasi muda.

“Tetapi dengan catatan bahwa generasi tua pun tetap harus terlibat, bukan berarti semua ilmu yang lampau itu akan mati, semuanya tergantung pada manusianya. Semuanya harus kita elaborasikan dan kita gunakan untuk maju bersama-sama,” pungkasnya.

Acara turut dihadiri antara lain oleh Mayjen Pol Drs. Sidarto Danusubroto, S.H. (Anggota Dewan Pertimbangan Presiden), IGN Arsana (Sekretaris Anggota Dewan Pertimbangan Presiden), Untung Nugroho (Pimpinan OJK Yogyakarta), serta undangan dari universitas-universitas di Yogyakarta. (Taufiq Hakim)

Baca juga: Panitia Seminar Pra-Munas KAGAMA XIII Kenakan Busana Adat Nusantara