Perhatikan ASUH Sebelum dan Sesudah Penyembelihan Hewan Kurban

867

Saat Penyembelihan

Saat hari raya kurban kebutuhan akan tukang potong hewan atau jagal akan meningkat.

Oleh karenanya masjid-masjid sering kesulitan mendapatkan jagal berpengalaman, dan sebagai gantinya menggunakan pembantu jagal atau jagal yang kurang berpengalaman.

Menurut Heru, jagal yang sudah berpengalaman mengetahui bagaimana memotong daging, menguliti, dan memisahkan jerohan sehingga masyarakat tinggal menerima bersih.

Heru juga mengkritisi kebiasaan masyarakat yang mudah sekali memegang hewan kurban khususnya daging dan jerohan.

Padahal dari situ bisa menjadi medium terkontaminasinya daging.

Baca juga: KKN UGM Gandeng PP KAGAMA Kembangkan Kawasan Perkotaan Baru Rasau Jaya

“Jangan gampang mak-meg. Sebaiknya petugas dipisahkan mana yang mengurusi daging, jerohan dan lainnya,“ kata Heru.

Heru mengingatkan pada saat membersihkan bagian jerohan perlu dilakukan dengan teliti karena di bagian ini sering ditemukan hewan parasit seperti cacing hati, cacing pita, dan sebagainya.

Jika pada bagian hati sebagian besar masih dalam kondisi baik maka bagian yang terjangkit caing bisa dipotong.Namun jika telah menjangkit keseluruhan bagian maka harus dimusnahkan.

Selain itu agar jerohan hendaknya tidak dibuang di sungai, melainkan dikubur di tempat khusus.

Sebelum MengolahSetelah hewan kurban disembelih, jagal atau panitia kurban akan memotong daging dan bagian-bagian hewan kurban untuk kemudian dibagikan.

Heru mengingatkan agar masyarakat tidak memakai plastik kresek, terutama yang berwarna hitam.

Pasalnya, plastik kresek berwarna hitam berasal dari plastik daur ulang dan menganung bahan berbahaya yang bisa mengontaminasi daging yang disimpan di dalamnya.

“Gunakan plastik jenis food grade yang memang dibuat untuk bersentuhan langsung dengan makanan dan minuman,” saran Heru.

Namun, jika harus memaki kresek sebaikanya daging dibungkus terlebih dahulu dengan kertas agar tidak bersentuhan langsung.

Baca juga: Kagama Care Dampingi Masyarakat Korban Gempa Lombok

Cara lain bisa menggunakan besek atau dibungkus daun.Pun jangan mencampur daging kambing dan daging sapi dalam satu tempat, apalagi dengan jerohan.

Selain itu, ada baiknya daging yang baru disembelih tidak langsung dimasak agar diperoleh daging yang empuk.

Pasalnya, saat disembelih, daging dalam kondisi kontraksi menjadi jaringan otot sehingga saat dimasak akan cenderung alot.

Sebaiknya biarkan daging selama 3 – 5 jam pada suhu ruang dan dalam kondisi kering agar jaringan otot daging menjadi lemas.

Baca juga: Pesan Jenderal Andika untuk Gamada: Orang Tua Jadi Motivasi Utama

Jika daging yang kita peroleh banyak dan tidak akan langsung dimasak sekaligus, maka daging disimpan dalam beberapa bagian, kemudian simpan di lemari pendingin atau freezer.

Dengan demikian saat akan memasaknya kita tinggal mengambil sesuai kebutuhan saja.

Heru juga megingatkan untuk mencairkan daging yang beku sebaiknya dilakukan secara alami.

Tidak perlu diguyur mengguanakan air yang mengalir, karena selain merupakan bentuk pemborosan air, air yang kotor justru dapat mengontaminasi daging.

Jadi, cukup dikeluarkan dan tunggu sampai daging sesuai suhu ruangan.

“Jadi, kalau ingin dimasak pada pagi, malamnya daging bisa dikeluarkan dari lemari pendingin,” ujarnya. (Wempi)

Baca juga: Mahasiswa Baru UGM Harus Bangun Integritas dan Persatuan Bangsa