Kata Pakar Geografi UGM Soal Eksistensi Lahan Pertanian di Indonesia

1483

Aspek Sosial Ekonomi Masyarakat

Sejauh ini, belum ada kajian dari Departemen Geografi yang secara spesifik ingin memajukan kembali pertanian di Indonesia.

Tetapi, Departemen berupaya mengkaji berbagai isu yang berkaitan dengan hal tersebut seperti sumber daya wilayah.

“Untuk melihat bagaimana eksistensi lahan pertanian, kita perlu menyoroti bagaimana pemanfaatan sumber daya dan pengelolaan lingkungannya. Kenyataan di lapangan memperlihatkan bahwa kondisi ingkungan saat ini banyak mengalami kerusakan,” ujar Ketua Departemen Geografi dan Ilmu Lingkungan UGM itu.

Kegiatan penambangan merupakan salah satu faktor penyebab kerusakan lingkungan, termasuk di lahan pertanian.

“Sudah ada aturan tertulis terkait penambangan, tetapi implementasinya tak semudah yang dikira. Apalagi hal ini berkaitan dengan kondisi sosial ekonomi masyarakat,” ujar dosen yang menyelesaikan pendidikan masternya di Departemen Sosial Ekonomi Pertanian itu.

Baca juga: Hubungan Sosial dan Lingkungan Keluarga Tingkatkan Kualitas Hidup Penyandang Difabel

Tidak sedikit penduduk di Indonesia yang menambang secara tradisional atau manual. Kegiatan penambangan ini dapat menimbulkan kerusakan lingkungan.

Di satu sisi Rika juga memiliki pertanyaan besar, bagaimana dengan solusinya jika ini menjadi salah satu mata pencaharian mereka?

Lalu, bagaimana dengan himbauan untuk mengkonversi lahan pertanian, sementara penduduk tidak mempunyai biaya yang cukup?

Bila petani tak bisa memanfaatkan, ujung-ujungnya lahan pertanian dialihfungsikan atau dijual.

Sebagai akademisi, idealnya tidak hanya memberi kajian secara konsep, tetapi juga implementasi dari solusi yang diberikan.

Baca juga: Daya Dukung Lingkungan Di Jogja Menurun

Sejauh ini, upaya tersebut masih menjadi tantangan besar bagi masyarakat secara umum dan Departemen Geografi dan Ilmu Lingkungan secara khusus.

“Solusi itu juga berhubungan dengan urusan birokrasi. Di samping itu, pertanian tidak bisa berdiri sendiri, karena juga punya kaitan dengan perdagangan, perekonomian, dan industri,” jelas Rika.

Meskipun demikian, pihaknya berusaha optimis mengupayakan solusinya.

Selain fokus di geografi pertanian, Rika juga banyak bicara soal ekonomi sumber daya ketika mengajar.

Kajian terakhir yang dilaksanakan bersama mahasiswa yaitu tentang valuasi ekonomi sumber daya alam, khususnya di kawasan mangrove di Kulonprogo, penentuan nilai valuasi karst.

Rika juga mengkaji partisipasi petani khususnya pada pola dan daya dukung lahan pertanian, serta sumber daya alam khususnya tentang valuasi ekonomi untuk geografi pertanian. Baik dari aspek fisik dan sosial ekonomi masyarakat. (Kinanthi)

Baca juga: Dosen UGM Kembangkan Pengolahan Minyak Nilam Ramah Lingkungan