Kata Pakar Geografi UGM Soal Eksistensi Lahan Pertanian di Indonesia

1488
Bagaimana dengan himbauan untuk mengkonversi lahan pertanian, sementara penduduk tidak mempunyai biaya yang cukup?. Foto: Republika
Bagaimana dengan himbauan untuk mengkonversi lahan pertanian, sementara penduduk tidak mempunyai biaya yang cukup?. Foto: Republika

KAGAMA.CO, BULAKSUMUR – Indonesia merupakan negara agraris dan kini menjadi isu yang seksi di masyarakat.

Geografi Pertanian sejak dulu menjadi fokus kajian yang menarik dipelajari oleh Dr. Rika Harini, S.Si, MP, dosen Departemen Geografi dan Ilmu Lingkungan UGM.

Rika menuturkan Geografi memiliki ciri khas pendekatan, yakni spasial, keruangan, ekologi, dan kompleks wilayah.

Menariknya lagi, Geografi mempunyai sistem informasi yang berupa citra satelit.

“Melalui citra satelit ini, masyarakat bisa lebih paham kondisi pertanian di wilayah manapun, baik dari sisi perubahan iklim dan sosial ekonomi masyarakat di masing-masing wilayah,” jelas Rika kepada KAGAMA, belum lama ini.

Zaman dulu serba susah karena teknologi tidak semudah sekarang. Foto: Kinanthi
Zaman dulu serba susah karena teknologi tidak semudah sekarang. Foto: Kinanthi

Baca juga: Rika Harini: Penguasaan Teknologi Jadi Tantangan Dosen

Isu agraris sangat luas dan menyinggung berbagai sisi. Menurut Rika, ketika berbicara soal makanan dan kelaparan, secara geografis hal ini berkaitan dengan penggunaan lahan pertanian.

“Lahan pertanian kan menjadi sesuatu yang istimewa, terutama nilai lahan itu sendiri. Sebagai negara agraris, seharusnya keberadaan lahan pertanian bisa tetap eksis. Tetapi, implementasinya menjadi tantangan yang tak mudah,” ungkapnya.

Di samping itu, Rika melihat posisi dan kondisi petani di Indonesia masih termarginalkan.

Isu pertanian tidak hanya disorot di Indonesia, tetapi juga hingga ke ranah internasional.

“Apalagi di era revolusi industri 4.0 saat ini, kira-kira mampu atau tidak sektor pertanian beradaptasi?” ujarnya.

Menurut Rika, hal ini menjadi tantangan besar dan tidak mudah dalam membuat terobosan yang bisa memajukan sektor pertanian di era sekarang, melihat para petani di Indonesia yang rata-rata berusia lanjut, berpendidikan rendah, kemampuan kurang, dan luas lahan yang semakin terfragmentasi.

Selain aspek fisik, geografi juga mempertimbangkan aspek manusia.

Baca juga: Empat Cara Hidup Sadar Lingkungan yang Dapat Dilakukan Sehari-Hari