Tingkat Keselamatan Pemudik Tinggi, Arus Mudik dan Balik Lancar

88
Arus mudik dan balik Idul Fitri 2019 berjalan aman dan lancar. Foto : Info Mudik
Arus mudik dan balik Idul Fitri 2019 berjalan aman dan lancar. Foto : Info Mudik

KAGAMA.CO, JAKARTA – Ada empat hal yang menjadi capaian perbaikan pelaksanaan arus mudik dan balik Lebaran Idul Fitri 2019, pertama adalah menjamin keselamatan lalu lintas.

Kedua, menjamin kelancaran dan kenyamanan lalu lintas.

Ketiga, membantu mengarahkan sistem lalu lintas selama masa angkutan lebaran.

Keempat, memberi pelayanan perjalanan masyarakat.

Pandangan itu disampaikan Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Budi Setiyadi dalam Diskusi Media (Dismed) Forum Merdeka Barat 9 (FMB 9) bertajuk “Evaluasi Mudik 2019” di Kantor Staf Presiden, Gedung Bina Graha, Sekretariat Negara, Jakarta, Rabu (19/6/2019).

“Empat hal ini yang membedakan penanganan arus mudik pada tahun 2019 ini,” katanya.

Hal yang menunjang terciptanya kondisi yang lebih baik tersebut, salah satunya adalah sigapnya posko-posko komunikasi Kementerian Perhubungan yang disebar di beberapa titik arus mudik dan balik.

“Selain pembatasan arus kendaraan barang juga menjadi unsur penunjang lancarnya arus mudik kali ini,” ujar Budi Setyadi.

Sementara Direktur Jenderal Perhubungan Kereta Api Kemenhub Zulfikri menegaskan bahwa kereta api masih menjadi moda utama angkutan mudik dan balik saat lebaran Idul Fitri 2019.

Sebanyak 5.115.104 penumpang diangkut pada musim mudik tersebut.

Dalam data Direktorat Jenderal Pehubungan Kereta Api Kemenhub mulai H-7 hingga H+7 ada peningkatan jumlah penumpang mencapai 5.115.104 orang pada 2019.

Angka itu menunjukkan adanya peningkatan sebanyak 343.779 penumpang dibandingkan pada musim Lebaran 2019.

Menurut Zulfikri, sebagai upaya menciptakan kelancaran mudik tersebut, pihaknya melakukan sejumlah langkah, terutama terkait performasi perjalanan kereta api yaitu melakukan percepatan penyelesaian pekerjaan pembangunan dan melakukan peningkatan kualitas perawatan sarana dan prasarana.

“Walau begitu, ada fenomena perjalanan kereta api pada masa angkutan lebaran 2019 masih mengalami rata-rata keterlambatan berangkat sebesar 2,4 menit dan rata-rata keterlambatan datang sebesar 14 menit,” tuturnya.

Dia menilai, keterlambatan tersebut disebabkan beberapa hal diantaranya adanya anjlokan di Nagrek, pembatasan kecepatan jalur KA pada beberapa lokasi pembangunan, dan gangguan sarana.

“Ada penggerjaan pembangunan double track sehingga ada beberapa spot yang dibatasi kecepatannya,” ujar Zulfikri.

Peningkatan jumlah pengguna juga terjadi pada moda transportasi laut.

Kemenhub mencatat terjadi kenaikan jumlah masyarakat yang menggunakan angkutan laut selama arus mudik dan arus balik masa lebaran tahun ini, yakni mencapai 1.825.653 orang atau naik 9,45 persen.

“Kita catat bahwa kita prediksi kenaikannya 4,8 persen, tapi realisasinya sejak H-15 sampe H+12 lebaran tercatat naik 9,45 persen.”

“Total yang terangkut dengan kapal di 52 titik yang kita pantau adalah 1.825.653, sementara tahun lalu totalnya 1.668.096,” ungkap Direktur Lalu Lintas dan Angkatan laut Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kemenhub Wisnu Handoko.

Disebutkannya bahwa dari 52 titik pelabuhan yang dipantau, pihaknya mencatat 20 pelabuhan yang paling banyak terjadi pergerakan.

Adalah Pelabuhan Batam yang mengangkut penumpang tertinggi mencapai 240.545 orang.

Adapun 20 pelabuhan tersebut antara lain Batam, Tanjung Balai Karimun, Tanjung Pinang, Tanjung Buton, Ternate, Tanjung Perak, Makassar, Tarakan, Balikpapan, Baubau, Tanjung Uban, Dumai, Ambon, Selat Panjang, Sorong, Manado, Tanjung Priok, Kendari, Tanjung Emas, dan Parepare.

“Dari pola ini kita cermati pergerakan paling besar di Pulau Sumatra, terutama perbatasan dengan Malaysia, karena banyak migran kita kerja di sana.”

“Juga di Ternate, karena mayoritas banyak muslim dan pendatang dari Makassar sehingga mereka pulang ke selatan.”

“Yang signifikan juga di Sorong, banyak pekerja asal dari Jawa, Makassar, itu juga menimbulkan lonjakan cukup padat,” jelas Wisnu.

Dirjen Budi Setiyadi secara khusus menyampaikan ucapan terima kasih kepada pemerintah daerah yang juga mendukung lancarnya arus mudik dan balik Lebaran 2019.

“Dari dulu Pemda selalu terlibat dalam penataan angkutan Lebaran, khusus tahun ini keterlibatan Pemda sudah inline.”

“Ini jelas sangat membantu kelancaran transportasi mudik maupun balik, khususnya di moda angkutan darat,” ucap Dirjen Budi. (Kemenhub)