Jemaah Haji dan Umroh asal Wilayah Timur Jabar Diberangkatkan dari Bandara Kertajati

83
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi memaparkan rencana penggunaan Bandara Kertajati untuk memberangkatkan jemaah Haji dan Umroh dari bagian timur Jawa Barat dalam rapat koordinasi dengan Kemenko Maritim. Foto : Kemenhub
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi memaparkan rencana penggunaan Bandara Kertajati untuk memberangkatkan jemaah Haji dan Umroh dari bagian timur Jawa Barat dalam rapat koordinasi dengan Kemenko Maritim. Foto : Kemenhub

KAGAMA.CO, JAKARTA – Rapat koordinasi (Rakor) terkait haji dan umroh bersama Kementerian Koordinator Bidang Maritim dan Kementerian Agama di Kantor Kemenko Maritim, Jakarta Pusat, Jumat (10/5/2019), memutuskan bahwa jamaah haji dan umroh pada tahun 2019 dari wilayah timur Jawa Barat akan dipindahkan ke Bandra Kertajati.

Hal tersebut dilakukan untuk mengurangi kepadatan penerbangan di Bandara Soekaro Hatta (Soetta).

Daerah Jawa Barat bagian Timur antara lain, Majalengka, Subang, Indramayu, Cirebon, Tasikmalaya, dan Ciamis.

“Tadi kita membahas haji dan umroh melalui Kertajati sudah diputuskan semua haji dan umroh untuk wilayah timur Jawa Barat.”

“Nah diharapkan itu bisa mengurangi kepadatan yang ada di Soekarno Hatta,” ujar Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi usai rapat koordinasi.

Menhub menyebutkan akan ada 20 flight sehingga jumlahnya sekitar 400 flight untuk pulang pergi di tahun ini untuk di Bandara Kertajati.

Sedangkan kuota haji di wilayah timur Jawa Barat  ada sekitar 4000 jemaah haji dan untuk umroh ada sekitar 500.000 jamaah.

Pemindahan penerbangan umroh akan dimulai setelah habis lebaran.

Terkait tarif Jeddah – Bandara Kertajati, Menhub menjelaskan akan sama dengan tarif Jeddah ke Bandara Soekarno Hatta.

“Insya Allah akan sama, jaraknya kan relatif sama,” tuturnya.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi juga bertemu dengan Menteri Pariwisata Arief Yahya di Kantor Kementerian Perhubungan.

Menhub menuturkan dalam pertemuan tersebut membahas tentang upaya-upaya meningkatkan turis ke Indonesia.

“Kita bicara perihal hub untuk meningkatkan turis (ke Indonesia) supaya ditingkatkan.”

“Jadi kita mau bagaimana cara memindahkan para penumpang yang sekarang ini ada di Thailand, Malaysia dan Singapura bisa diangkut ke Indonesia, nah kita akan menciptakan dan mendorong penerbangan kita untuk menangkap itu,” jelas Menhub.

Menhub memaparkan bahwa saat ini jumlah turis di negara-negara tetangga seperti Thailand, Malaysia, dan Singapura dengan Indonesia masih ada selisih.

Oleh sebab itu Menhub dan Menpar ingin membuat strategi-strategi agar turis yang telah sampai ke Thailand, Malaysia dan Singapura, juga tertarik ke Indonesia. (Kemenhub)