Ramuan Tradisional Jamu, Kaya Khasiat dan Nilai Budaya

1500
Saktimulya dalam presentasinya banyak memaparkan berbagai jenis jamu yang baik diminum selama hamil hingga melahirkan.(Foto: Maulana)
Saktimulya dalam presentasinya banyak memaparkan berbagai jenis jamu yang baik diminum selama hamil hingga melahirkan.(Foto: Maulana)

KAGAMA.CO, BULAKSUMUR – Jamu merupakan obat tradisional yang kental akan nilai kesakralan dan budayanya. Hampir setiap daerah di Indonesia mempunyai jamu tradisional khasnya.

Dengan ini, bisa dikatakan bahwa jamu menjadi pemersatu masyarakat Indonesia. Isu ini yang kemudian dibawa oleh Ikatan Mahasiswa Bahasa dan Sastra Daerah se-Indonesia (IMBASADI) dalam rangkaian acara Sarasehan V IMBASADI 2019 bertajuk Harmoni Dalam Keragaman: Jamu Sehat Indonesia Kuat pada Jumat (27/04/2019).

Salah satu rangkaian acara yakni Seminar Nasional yang diselenggarakan di Auditorium Gedung Poerbatjaraka, FIB UGM. Seminar kali ini menghadirkan Prof. Dr. Mustofa (Direktur Direktorat Penelitian UGM), Dr. Djoko Santosa, M.Si. (Dosen Farmasi Bahan Alam UGM), dan Dr. Sri Ratna Saktimulya, M.Hum (Dosen Filologi FIB UGM), dan dimoderatori oleh Dra. Wiwien Widyawati Rahayu, M.A.

Djoko menyampaikan bahwa jamu adalah salah satu keanekaragaman hayati yang kaya akan manfaat. Jamu merupakan ramuan tradisional, bermanfaat untuk pemeliharaan kesehatan dan kecantikan, serta warisan budaya.

“Jamu yang berkualitas adalah yang memegang filosofi aman, berkualitas, dan berkhasiat,” tutur Djoko.

Penting bagi masyarakat hari ini untuk melestarikan jamu, terutama dari segi nilai budayanya.(Foto: Maulana)
Penting bagi masyarakat hari ini untuk melestarikan jamu, terutama dari segi nilai budayanya.(Foto: Maulana)

Berangkat dari fenomena ini, Mustofa berpendapat bahwa penting bagi pemerintah meningkatkan kedudukan obat tradisional di tengah melambungnya obat modern. Caranya dengan melakukan pembuatan kebijakan terhadap obat tradisional.

“Beberapa langkah yang bisa diambil antara lain budidaya dan konservasi, keamanan dan khasiat, mutu obat, aksesibilitas, penggunaan yang tepat, pengawasan, penelitian dan pengembangan, industrialisasi obat, dokumentasi dan database, pengembangan SDM, serta pemantauan dan evaluasi,” demikian Mustofa memaparkan usulan kebijakannya.

Jamu sebagai salah satu obat tradisional berkhasiat menyembuhkan berbagai penyakit dan memberikan manfaat kesehatan, termasuk untuk ibu hamil. Saktimulya manyatakan bahwa penting bagi ibu hamil untuk mengonsumsi jamu sesuai tata cara dan membangun perasaan yang positif terhadap kehamilannya.

Saktimulya dalam presentasinya banyak memaparkan berbagai jenis jamu yang baik diminum selama hamil hingga melahirkan. Jenis jamu yang ditawarkan berbeda pada bulan-bulan tertentu. Misalnya, pada bulan ke 3, 5, dan 7, sebaiknya minum jamu madeking, supaya ibu hamil terbebas dari rasa lemah dan lesu.

Meskipun terbukti bisa menyembuhkan penyakit dan memberikan manfaat kesehatan, jamu juga berpotensi menimbulkan efek samping. Dalam paparannya, Saktimulya menjelaskan manfaat jamu bagi masa kehamilan.