Merintis Usaha dari Tabungan Beasiswa

139
Ketika menginjak semester 8, ia memutuskan untuk berani membuka kedai mini susu dengan uang sekitar Rp.8,5 juta.(Foto: Sirajuddin)
Ketika menginjak semester 8, ia memutuskan untuk berani membuka kedai mini susu dengan uang sekitar Rp.8,5 juta.(Foto: Sirajuddin)

KAGAMA.CO, YOGYAKARTA – Bisnis selalu bisa dimulai dari hal apapun. Sebuah kekonyolan pun bisa memberikan ide dalam membangun usaha.

Memiliki ide dan membangunnya dalam sebuah bisnis komersial adalah sebuah permulaan. Konsistensi selama berbisnis merupakan langkah lebih lanjut dalam membangun usaha.

“Kedai Susu 53” merupakan salah satu contoh bisnis susu yang sedang ramai di daerah Jetis, lebih tepatnya di jalan A.M Sangaji. Kedai yang relatif mini ini selalu dipadati orang ketika malam hari tiba.

Susu murni yang menjadi andalan dengan beraneka ragam makanan pelengkap adalah hasil cita rasa dari seorang Muhammad Robi Rafsanjani. Ide yang digagas oleh alumni UGM ini berasal dari keinginan meningkatkan kembali konsumsi susu yang kurang di Indonesia, terkhusus kota Jogja.

“Konsumsi susu kan memang kurang kita. Selain itu, saya melihat peluang susu ini menjanjikan untuk dibuat bisnis minuman,” terang Robi. Usaha ini terbentuk ketika Robi masih kuliah di Kampus Kerakyatan.

Tekad dalam membangun bisnis ternyata sudah dimiliki ketika Robi berusia belia. “Saya dari SD sudah jualan donat dan gelang. SMP dan SMA jualan kaos dan awal kuliah jualan jaket,” tambahnya.

Pengalaman sejak dini inilah yang diterapkan Robi pada usaha minuman susunya. Tekun dan sabar adalah kuncinya.

Tidak jarang, pada tahap awal merintis usaha ini banyak pebisnis yang menyerah atau gulung tikar. Perlu ketelatenan dan kesabaran dalam mengembangkan bisnis, apalagi jika sudah memiliki pegawai.