KAGAMA.CO, BULAKSUMUR – Angka bayi pengidap infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) yang tinggi menunjukkan masih kurangnya pemahaman terhadap penyebab serta pencegahan yang diperlukan.
Dalam studi yang dilakukan oleh Susiana Jansen, bayi berusia 0-6 bulan yang mengidap ISPA kebanyakan disebabkan oleh asupan makanan yang salah. Hal itu ditunjang oleh ketidaktahuan orang tua akan informasi yang tepat dalam merawat bayi.
Bayi berusia 0-6 bulan dengan asupakan susu formula memiliki tingkat kecenderungan terkena ISPA. Beberapa kejadian di lapangan membuktikan bahwa bayi yang tidak mengkonsumsi susu eksklusif mudah terdampak ISPA karena metabolisme tubuh yang rendah.
Selain susu formula, makanan pendamping ASI untuk bayi di usia 0-6 bulan juga meningkatkan risiko ISPA. Di usia-usia awal, bayi harusnya hanya menhkonsumsi ASI tanpa campuran makanan lain ataupun susu formula.
“Pemberian asupan makanan pada bayi berhubungan dengan kejadian ISPA, dengan jenis asupan campuran yang paling berisiko mempengaruhi ISPA,” tulis Jansen dalam tesisnya di S2 Keperawatan UGM.
Dalam tesis yang berjudul Hubungan Jenis Pemberian Asupan Makanan Pada Bayi dengan Kejadian ISPA Ditinjau dari Pengetahuan dan Sikap Ibu terhadap ASI Eksklusif tersebut, Jansen menyebutkan bahwa salah satu yang dapat dilakukan untuk mencegah ISPA pada bayi adalah dengan memberikan ASI eksklusif dan menghindari asupan makanan tambahan lain.
Di sisi lain, Susiana menilai sosialisasi dan pendidikan kepada para ibu hamil mengenai ASI eksklusif menjadi sangat penting dan harus dilakukan. Karena masih banyak orang tua yang mengandalkan susu formula dan makanan pendamping bayi untuk anak berusia 0-6 bulan.(Thovan)
