Dubes Kristiarto Ceritakan Kedekatan Hubungan Bilateral RI-Australia

612

KAGAMA.CO, BULAKSUMUR – Duta Besar RI untuk Australia merangkap Republik Vanuatu Kristiarto S. Legowo menyampaikan bahwa hubungan Indonesia dan Australia semakin baik akhir-akhir ini.

Demikian ia sampaikan dalam acara “Australia Update: Situasi dan Dinamika dalam Negeri Australia Terkini, Peluang dan Tantangan terhadap Hubungan Bilateral dengan Indonesia”, di Auditorium Sekolah Pascasarjana UGM, pada Selasa (12/03/2019).

“Persahabatan adalah kata yang tepat untuk menggambarkan hubungan RI dan Australia. Kita terus kembangkan, semua ini hasil kerja keras kita semua,” ujar alumnus Ilmu Hubungan Internasional UGM ini.

Kristiarto juga menyampaikan bahwa hubungan diplomatik antara kedua negara kadang-kadang juga dipengaruhi oleh gejolak di akar rumput. Namun, menurutnya semua kendala bisa diatasi dengan pendekatan yang baik dan saling memahami antar negara.

“Kuncinya di persahabatan. Ada lima hal yang mampu menjaga hubungan persahabatan. Saling Menerima, percaya, mendukung, memahami, serta membantu,” ujarnya.

Hubungan baik antara dua negara turut dibuktikan dengan lawatan perdana menteri Australia yang baru saja dilantik ke Jakarta untuk bertemu Presiden Joko Widodo dan menyepakati peningkatan status hubungan kedua negara.

Kristiarto menambahkan, kerja sama di bidang ekonomi antara Indonesia dan Australia ditandai dengan penandatanganan Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (IACEPA), sebuah perjanjian yang ditujukan untuk meningkatkan hubungan ekonomi serta membuka jalan bagi kesempatan bisnis baru kedua negara.

Tak lupa, pihaknya juga mengingatkan sebagai negara yang bertetangga, tidak ada pilihan lain selain bekerja sama dan menjalin hubungan baik. “Tidak ada pilihan lain, kita harus saling mendukung dan membantu. Menjadi aset bagi mitra kita, begitu juga sebalikya,” Terang Kristiarto.

Dengan berlangsungnya kegiatan yang diprakarsai Departemen Ilmu Hubungan Internasional tersebut, Kristiarto berharap akan turut meningkatkan hubungan baik dengan Australia.

Selain itu, ia turut mengungkapkan rasa gembiranya karena dapat berkunjung ke Jogja dan UGM yang sudah ia anggap seperti rumah sendiri.

“Saya datang kemarin, ternyata banyak yang berubah, banyak pengembangan, banyak aksi nyata dengan pembangunan yang sudah berjalan. Satu yang tak berubah, yaitu rasa persahabatan yang kuat,” tukasnya.

Di sisi lain, Duta Besar Australia untuk RI, Gary Quinlan juga mengatakan hal senada. Baginya hubungan kedua negara terus berjalan ke arah yang lebih baik. Kerja sama terus ditingkatkan di beberapa bidang.

Tak lupa ia juga mengatakan tentang hubungan RI-Australia yang berjalan sudah sangat lama. “Australia menjadi salah satu negara yang paling awal memgakui kemerdekaan Indonesia. Penduduk Australia dan pemerintah Australia menolak kapal Belanda yang hendak menyerang Indonesia waktu itu,” pungkasnya.

Acara ini merupakan kolaborasi antara Departemen Ilmu Hubungan Internasional UGM dengan Kedutaan Besar Indonesia di Canberra, Kedutaan Besar Australia di Jakarta, Badan Pengkajian dan Pengembangan Kebijakan (BPPK) Kementerian Luar Negeri, serta Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.(Thovan)